Jumat 23 Nov 2018 22:58 WIB

Belum Sepekan, Bom Bunuh Diri Kembali Target Afghanistan

Jumlah korban sementara 10 tewas dan diperkirakan bertambah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nashih Nashrullah
Korban bom bunuh diri dibawa ke rumah sakit di Kabul.
Foto: AP
Korban bom bunuh diri dibawa ke rumah sakit di Kabul.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL— Sebuah bom bunuh diri meledak di sebuah masjid saat dipenuhi tentara Afghanistan yang sedang shalat Jumat. Serangan yang terjadi terjadi di Provinsi Khost, Afghanistan, Jumat (23/11) ini menewaskan setidaknya 10 orang. 

Tapi petugas keamanan mengatakan jumlah korban tewas bisa bertambah dua kali lipat. Sementara 30 orang lainnya terluka dalam serangan yang di distrik Mandozai, dekat perbatasan Pakistan. 

"Laporan resmi yang memiliki menyatakan 10 orang tewas ini, kejadian ini terjadi ketika shalat Jumat," kata juru bicara pemerintahan Khost, Talib Mangal, seperti dilansir dari The Washington Post, Jumat (23/11).   

Sebelumnya ada sekitar 55 ulama agama Islam yang terbunuh dalam serangan teror. Mereka tewas dalam sebuah ledakan bom bunuh diri yang terjadi di sebuah hotel di Kabul ketika merayakan Maulid Nabi Muhammad. 

Juru bicara Kementerian Pertahanan, Afghanistan Sayed Ghafoor, mengatakan serangan di masjid ini dilakukan di pusat markas militer. Sampai kini belum diketahui apakah pusat ledakan ada di pelaku bom bunuh diri atau bom yang disembunyikan di sekitar masjid. 

Berbicara melalui sambungan telepon dari Kabul, Ghafoor mengatakan satu buah helikopter yang telah diterbangkan untuk mengevakuasi korban. Tapi ia belum mengetahui jumlah pasti korban tewas dan terluka. 

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Pasukan Afghanistan dan pemerintahan yang didukung AS bertempur mati-matian melawan pemberontak dan teroris Taliban dan ISIS selama beberapa tahun terakhir. 

Selama beberapa tahun terakhir Taliban kerap kali menyerang pangkalan militer. Jika mereka yang melakukannya maka baru kali ini ada serangan ke masjid. Sementara itu ISIS berulang kali menyerang masjid masyarakat Muslim Syiah. 

Serangan-serangan ISIS ketempat ibadah telah menewaskan ratusan orang. Serangan hari Jumat ini menjadi salah satu serangkaian kegagalan intelijen Afghanistan dalam menangkal serangan-serangan kelompok teroris dan pemberontak. 

Pasukan keamanan Afghanistan telah banyak mengalami kekalahan beberapa tahun terakhir. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pekan lalu mengatakan ada sekitar 28 ribu pasukan keamanan Afghanistan yang tewas selama empat tahun terakhir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement