Rabu 28 Nov 2018 00:37 WIB

Sejauh Mana Hubungan RI-Cina? Begini Penuturan Dubes Cina

Indonesia dan Cina menghadapi tantangan yang sama.

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) menerima Duta Besar LBBP Republik Rakyat Tiongkok Xiao Qian (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/1).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) menerima Duta Besar LBBP Republik Rakyat Tiongkok Xiao Qian (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan dalam lima tahun terakhir hubungan bilateral antara Indonesia dengan negaranya telah mengalami kemajuan signifikan yang ditandai dengan banyaknya jumlah kunjungan kerja dari pimpinan kedua negara serta pejabat tingkat tinggi.    

"Dalam lima tahun terakhir, hubungan bilateral antara Indonesia dan Cina telah menyaksikan kunjungan pejabat negara paling banyak sejak hubungan ini terjalin,” kata dia  saat memberikan pidato pembukaan dalam acara seminar "Indonesia-China 5 Years of Comprehensive Strategic Partnership" di Jakarta, Selasa (27/11).    

Dia menyebutkan, dalam masa tersebut, Presiden Xi Jinping telah mengunjungi Indonesia dua kali, sementara Presiden Joko Widodo telah mengunjungi Cina sebanyak lima kali. “Kepemimpinan keduanya yang begitu kuat telah menjadi dasar keberlanjutan kemitraan bilateral kedua negara," katanya 

Menurut Dubes Xiao, kemitraan ini tidak hanya mendemonstrasikan status hubungan kedua negara saat ini, melainkan juga merefleksikan arah kerja sama Indonesia dan Cina pada masa mendatang.  Lima tahun yang lalu, pemimpin Indonesia dan Cina sepakat untuk mengubah kemitraan komprehensif kedua negara menjadi hubungan komprehensif strategis.    

Dia menjabarkan arti dari hubungan komprehensif strategis (Strategic Comprehensive Cooperation). Dari sisi komprehensif, kerja sama bilateral dalam sektor politik, kemanan, perdagangan dan investasi, serta hubungan masyarakat  dan isu global dan kawasan terus mengalami kemajuan secara berdampingan. 

“Semua kerja sama yang telah disepakati sebelumnya terus menunjukan progres yang baik dan mendalam, sementara kemitraan dalam area-area baru juga bermunculan," katanya.    

Baik Indonesia maupun Cina merupakan negara anggota G20 dan APEC sehingga menurut Dubes Xiao, hal itu mengindikasikan kekuatan kedua negara dan pengaruh yang dimiliki, baik level kawasan maupun global.

Koordinasi dan kerja sama kedua negara dalam platform multilateral memiliki peran penting dalam memajukan kerja sama kawasan serta menjaga keamanan dunia, dan hal itu membuat kerjasama ini memiliki aspek strategis.    

"Hubungan kedua negara kita memiliki relevansi yang jauh di luar level bilateral, Asia Timur bahkan Asia. Kerja sama ini juga signifikan secara global,” katanya.    

Sebagai negara besar yang tengah berkembang, Indonesia dan Cina menghadapi tantangan yang sama sehingga dalam kerja sama, kedua negara bertekad untuk saling membangun melalui konsensus kerja sama, aksi, dan hasil yang nyata.    

"Indonesia dan Tiongkok telah menjadi partner yang bekerja sama untuk berkembang bersama,” jelasnya.     

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement