Kamis 25 Sep 2014 06:52 WIB

Angka Kematian Balita di AS Meningkat Tajam

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Mansyur Faqih
Calon bayi dalam kandungan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Calon bayi dalam kandungan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatat, tingkat kematian balita di negara itu dua kali lebih tinggi dari negara berkembang. Angka itu termasuk tingkat kematian bayi yang tinggi.

Membandingkan data dengan 28 negara berkembang, CDC mencatat tingkat kematian tertinggi terjadi pada balita di bawah usia setahun.

Pada 2010, ada 6,1 kematian balita di antara seribu kelahiran di AS. Angka ini sudah termasuk tinggi jika dibandingkan dengan Hungaria, Polandia, Inggris dan Australia.

Negara lain yang memuncaki tingkat kematian balita tertinggi adalah Finlandia dan Jepang dengan 2,3 kematian per seribu kelahiran.

Dalam laporannya, CDC juga memuat upaya yang dilakukan untuk menekan ini sejak 2005 belum juga menunjukkan hasil.

Berdasarkan faktor rentang waktu kandungan yang menyebabkan kematian balita, AS berada di posisi ke lima di antara 12 negara di Amerika dan Eropa.

Kepala Medis Organisasi March of Dimes, Edward McCabe mengaku terkejut dengan temuan ini. Fakta itu membalikkan pemikiran banyak orang selama ini karena AS memang mengalami peningkatan kematian bayi prematur yang signifikan.

Meski penyebab pasti belum diketahui, tapi masalah ini patut menjadi perhatian. "Masyarakat butuh tahu akar masalahnya sehingga dapat memahami ini dengan utuh," kata McCabe seperti dilansir Live Sciene, Rabu (24/9).

Sebelumnya, March of Dimes menemukan penyebab tingginya kematian balita di AS karena gangguan persalinan. Termasuk juga sindrom kematian bayi mendadak dan kecelakaan seperti tenggelam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement