REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Ditengah keberhasilannya meningkatkan jumlah populasi harimau, India masih mendapat kritikan. Enam bulan setelah populasi meningkat cepat, badan konservasi melaporkan 41 harimau mati selama tahun ini, Rabu (12/8).
India dinilai belum melakukan hal yang cukup untuk menyelamatkan mereka. Kelompok kehidupan liar TRAFFIC dan Otoritas konservasi harimau nasional mengatakan tujuh harimau mati karena penyebab alami, satu karena tertembak pihak berwenang dan sisanya ditangkap secara ilegal antara Januari hingga Agustus.
Pada Januari, otoritas mengklaim berhasil meningkatkan jumlah harimau menjadi 2.226 ekor pada 2014 dari 1.706 ekor pada 2010. Para ahli mengatakan banyaknya kematian terjadi karena pemerintah tidak cukup melindungi predator tersebut. Sekitar 66 harimau mati selama 2014.
Beberapa mati secara alami dalam pertempuran antarharimau. Para ahli mengatakan kejadian ini menjadi lebih sering sehingga mengkhawatirkan jumlah populasi.
Ahli kehidupan liar menilai harimau menghadapi banyak ancaman akhir-akhir ini karena habitat mereka berubah menjadi gedung-gedung tinggi, jalanan dan habitat manusia. India sedang mendorong pengembangan ekonomi dan industri.
"Kita kehilangan area penyangga di sekitar habitat harimau setiap harinya, ini mengkhawatirkan," kata Shekhar Niraj, ketua TRAFFIC India. Hal ini juga berpengaruh pada hewan lain, seperti kijang, beruang dan lainnya.
Satu abad lalu, hutan India memiliki sekitar 100 ribu harimau. Jumlah mereka menurun hingga 1970an. Upaya konservasi mulai dilakukan pada 2010, ketika jumlah mereka mulai tidak berkembang cepat.
Masalah lain muncul karena perdagangan kulit dan bagian tubuh harimau secara ilegal. Organ dan tulang harimau berharga sangat tinggi di pasar gelap karena permintaan tinggi, salah satunya untuk medis Cina,
Salah satu upaya konservasi untuk meningkatkan kepedulian adalah dengan merekrut artis dan tokoh publik sebagai duta. Pada Selasa, negara bagian Maharashtra mengumumkan bintang film Amitabh Bachchan adalah duta harimau untuk meningkatkan kepedulian menyelamatkan hewan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
