Senin 17 Aug 2015 08:11 WIB

Otoritas Tutup Situs Ledakan Tianjin

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Kontainer yang hancur berantakan akibat ledakan di Tianjin, Cina.
Foto: AP
Kontainer yang hancur berantakan akibat ledakan di Tianjin, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, TIANJIN -- Pihak berwenang kota Tianjin Cina menutup situs ledakan bahan kimia berbahaya untuk menghindari kontaminasi lebih lanjut, Senin (17/8). Total kematian meningkat hingga mencapai 112 orang.

Sekitar 95 orang, termasuk puluhan pemadam kebakaran masih tercatat hilang. Sementara korban luka mencapai lebih dari 700 orang akibat ledakan setara 21 ton TNT tersebut.

Dilansir dari Morning Star Online, pihak otoritas mengonfirmasi keberadaan ratusan ton sodium sianida di gudang sumber ledakan. Hal tersebut melanggar peraturan karena seharusnya gudang diizinkan menyimpannya tidak lebih dari 10 ton pada satu waktu.

Pihak berwenang mengatakan resiko pasca ledakan tidak membahayakan untuk masyarakat di luar zona evakuasi sejauh dua km.

"Saya bisa jamin bahwa tidak ada resiko selanjutnya pada masyarakat," kata Kepala Staf People's Liberation Army, wilayah militer Beijing, Shi Luze dikutip ITV.

Ia juga mengonfirmasi keberatan lebih dari 100 ton sodium sianida di dua lokasi berbeda di situs. Ia menambahkan para pekerja masih berusaha membersihkan area dan mengamankan bahan kimia sebelum hujan turun. Pasalnya campuran air dan bahan kimia tertentu akan membentuk gas beracun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement