Senin 17 Aug 2015 08:18 WIB

PM Cina Kunjungi Korban Tianjin

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Kontainer yang hancur berantakan akibat ledakan di Tianjin, Cina.
Foto: AP
Kontainer yang hancur berantakan akibat ledakan di Tianjin, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengunjungi para korban ledakan gudang bahan kimia berbahaya di Tianjin, Senin (17/8). Korban luka akibat insiden tercatat 721 orang, 25 orang diantaranya dalam kondisi kritis dan 33 dalam kondisi serius.

Li juga bertemu dengan tim pemulihan dan pengawasan lingkungan yang mengamankan lokasi bekas insiden. Sebagian besar diantaranya telah rata dengan tanah dan menghitam karena hangus terbakar.

Korban tewas telah mencapai 112 orang dan diperkirakan masih akan bertambah seiring upaya evakuasi. Sekitar 24 korban tewas berhasil diidentifikasi pada Ahad dan akan menjalani tes DNA lebih lanjut.

Penyelidikan masih dilanjutkan untuk menentukan penyebab pasti bencana tersebut. Pemerintah Cina juga telah memerintahkan pihak berwenang untuk melakukan pengujian imbas ledakan bahan kimia di seluruh negeri untuk memastikan keamanan.

Ratusan keluarga korban yang masih hilang dan penduduk lokal tersulut amarahnya dan melakukan protes di depan hotel tempat konferensi pers. Mereka mengatakan pemerintah tidak memberi informasi yang cukup dan transparan terkait bahan kimia apa yang ada di situs.

Kantor berita Xinhua mengatakan 50 situs internet dimatikan karena dituduh menyebarkan informasi palsu dan hanya mempublikasikan rumor. Pihak berwenang sebelumnya telah mengonfirmasi keberadaan bahan kimia kalsium karbida, potasium nitrat dan sodium nitrat di gudang yang meledak.

Sodium sianida juga ditemukan dalam jumlah besar di situs. Kalsium karbida akan bereaksi ledakan besar jika bersatu dengan air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement