Selasa 13 Oct 2015 06:36 WIB

Wawancara Tokoh Garis Keras, Aljazair Tutup TV Swasta

Mantan Kepala Tentara Bala Keselamatan (AIS), sayap kanan dari Front Bala Tentara Islam (FIS) di Turki Madani Mezrag saat wawancara dengan televisi El Watan.
Foto: al arabiya
Mantan Kepala Tentara Bala Keselamatan (AIS), sayap kanan dari Front Bala Tentara Islam (FIS) di Turki Madani Mezrag saat wawancara dengan televisi El Watan.

REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR --  Aljazair pada Senin (12/10), memerintahkan penutupan sebuah stasiun televisi swasta karena menayangkan wawancara dengan tokoh garis keras, yang dituduh menyampaikan pidato subversif.

Kementerian Penerangan mengatakan keputusan penutupan itu dilakukan setelah televisi El Watan menayangkan wawancara pada 3 Oktober dengan Madani Mezrag, mantan Kepala Tentara Bala Keselamatan (AIS), sayap kanan dari Front Bala Tentara Islam (FIS).

Dalam wawancara itu, Mezrag mengemukakan rencananya membangun partai politik dan mengecam Presiden Abdelaziz Bouteflika karena menolak rencananya.

"Bila tidak mengkaji posisinya, dia akan mendengar dari saya sesuatu yang belum pernah didengarnya," kata Mezrag dalam wawancara itu.

Sumber di Kementerian Penerangan mengatakan, El Watan ditutup atas dasar pidato subversif dan menyerang lambang negara, terang-terangan mengacu pada pemimpin.

Sumber mengatakan Menteri Komuniasi Hamid Grine meminta gubernur Algiers mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menutup El Watan.

"Jaringan ini tidak mempunyai izin di Aljazair dan tidak memiliki akreditasi," kata sumber tersebut.

El Watan berpusat di London dan dipancarkan dari pulau Siprus di Mediterania sebelah timur meskipun mempunyai kantor-kantor di Algiers dan mempekerjakan 170 orang karyawan.

Pemiliknya, Dfajar Chelli mengatakan ia akan mengajukan banding atas keputusan tersebut. Lebih dari 40 televisi swasta beroperasi di Aljazair tetapi hanya lima yang memiliki akreditasi secara resmi, menurut kementerian Komunikasi.

"El Watan sudah melangkah melewati batas toleransi," kata sumber di Kementerian Komunikasi.

Pada 1997, Mezrag menghentikan kesepakatan dengan tentara yang membolehkan ribuan anggota ISA diampuni setelah mereka meletakkan senjata. Para tokoh Islam lainnya juga diuntungkan dengan kesepakatan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement