Selasa 05 Apr 2016 05:50 WIB

Presiden Turki: Perlawanan PKK Harus Segera Berakhir

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden Turki Reccep Tayyib Erdogan
Presiden Turki Reccep Tayyib Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki, Tayyip Erdogan, menegaskan pemerintah Turki tidak akan membuka dialog dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdi (PKK). Bahkan, Erdogan mengungkapkan, pemerintah Turki akan segera melakukan serangkaian upaya untuk mengakhiri PKK.

Berbasis di sekitar Tenggara Turki, PKK memang terus menuntut otonomi khusus dari pemerintah Turki. Para militan PKK pun kerap melakukan perlawanan bersenjata dengan militer Turki.

Konflik antara pemerintah Turki dengan PKK, yang didominasi suku Kurdi ini, memang telah terjadi sejak 1984 silam. Tidak jarang, PKK dianggap sebagai aktor dari serangkaian aksi teror yang terjadi di Turki.

Gencatan senjata yang sempat disepakati antara kedua belah pihak akhirnya pecah pada Juli tahun lalu. Alhasil, serangkaian kontak senjata dan aksi kekerasan kerap terjadi di daerah yang dikuasai PKK. Terakhir, dua tentara Turki tewas saat kontak senjata dengan militan PKK.

Aksi-aksi kekerasan ini menodai upaya pembicaraan perdamaian antara PKK dengan pemerintah Turki. Erdogan pun mengancam bakal mengambil tindakan untuk segera menghabisi posisi PKK.

''Kami mengatakan proses resolusi, tapi mereka melanggarnya.Kata-kata mereka tidak bisa dipercaya. Ini harus berakhir. Kami harus segera menyelesaikan ini,'' ujar Erdogan dalam keterangannya kepada wartawan yang disiarkan salah satu televisi nasional Turki, seperti dikutip Alarabiya, Senin (4/4) waktu setempat.

Erdogan menambahkan, hanya ada dua pilihan yang tersedia bagi teroris seperti PKK. Namun, Erdogan agaknya tidak memberikan ruang lagi untuk menggelar dialog dengan PKK.

''Para teroris itu hanya memiliki dua pilihan, menyerah atau dinetralkan. Tidak ada pilihan ketiga yang tersedia di Turki. Kami sudah berusaha melakukannya (proses dialog) beberapa kali pada masa lalu,'' tutur Erdogan.

Menurut Erdogan, akibat konflik bersenjata antara Turki dengan PKK, setidaknya 400 tentara dan polisi Turki, serta sekitar 4000 milisi PKK tewas sejak Juli silam. Suku Kurdi di Turki memang banyak tersebar di sekitar Turki tenggara, khususnya di perbatasan dengan Suriah. Setidaknya sekitar 15 juta suku Kurdi tinggal di kawasan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement