Kamis 12 Jan 2017 14:42 WIB

Cina Ubah Tanggal Perang dengan Jepang

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Jepang dan Cina
Jepang dan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan memajukan tanggal perang antara Jepang dan Cina enam tahun lebih awal. Itu artinya Perang Cina Melawan Agresi Jepang sekarang akan disebutkan berlangsung selama 14 tahun, dari 1931-1945.

Awalnya dalam buku teks pendidikan hanya dituliskan perang tersebut terjadi selama delapan tahun. Namun, Kementerian Pendidikan mengumumkan kepada sekolah-sekolah di Cina pada 3 Januari lalu mengenai perubahan tersebut. Hal itu demi meningkatkan pendidikan patriotik.

Surat kabar Harian Rakyat, yang merupakan pro Partai Komunis Cina menyebutkan seluruh buku teks pendidikan di semua jenjang pendidikan akan diubah. Hal itu diumumkan melalui akun Wechat pada Selasa (10/1) waktu setempat.

Harian Rakyat juga mengungkapkan, perubahan itu membuat insiden Mukden pada 1931 menjadi titik awal perang dimulai. Di mana ledakan di dekat jalur kereta api milik Jepang di Cina utara yang menyebabkan invasi Jepang dan pendudukan Manchuria.

Kalau sebelumnya, Insiden Jembatan Marco Polo pada 1937, awal perang ditandai dengan pertempuran antara tentara Jepang dan pasukan Cina dekat Beijing. Masih menurut Harian Rakyat, dengan menghubungkan dua peristiwa itu menjelaskan bagaimana pendudukan regional utara Cina Manchuria kemudian menyebabkan perang nasional. Langkah tersebut juga akan meningkatkan pendidikan patriotik.

Jepang juga telah mengubah buku pelajaran sekolah pada 2016, merevisi beberapa referensi kejadian Nanjing Massacre disebutkan terjadi pada 1937. Ini mendorong Cina untuk mengajukan protes resmi kepada Jepang pada Maret tahun itu.

Cina mengatakan pasukan Jepang menewaskan 300 ribu orang pada peristiwa tersebut. Akan tetapi pascaperang sekutu, pengadilan menyebutkan korban tewas sekitar setengah dari jumlah itu. Beberapa konservatif Jepang mengatakan jumlah korban pembantaian itu dibesar-besarkan oleh Cina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement