Sabtu 27 Jan 2018 03:00 WIB

Hillary Tolak Pecat Penasehat yang Dituduh Lakukan Pelecehan

Strider bertindak sebagai penasihat religius Hillary

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Bilal Ramadhan
hillary clinton
Foto: twitter
hillary clinton

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Hillary Clinton menolak untuk memecat seorang penasehat juru kampanye senior, Burns Strider yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap juniornya, seperti diberitakan The Telegraph, Jumat (26/1). Strider dilaporkan melakkukan pelecehana seksual terhadap seorang wanita berusia 30 tahun saat keduanya bekerja untuk Clinton sebagai juru kampanye presiden.

Menurut mantan stafnya, wanita tersebut mengatakan pada rekannya bahwa Strider telah mengusap bahunya dengan tidak tepat, mencium keningnya dan mengirimnya sejumlah email menjurus. Namun saat itu Strider mengungkapkan bahwa dia hanya mengupayakan kampanye bagi Clinton.

Dia selama beberapa minggu tetap dibayar dan diperintahkan untuk memberikan saran. Sementara wanita tersebut mengajukan tuntutan dan melakukan pekerjaan baru. Mantan juru kampanye mengatakan bahwa mereka terganggu pada fakta bahwa Strider tetap mempertahankan posisinya.

Strider bertindak sebagai penasihat religius Blinton. Dia secara teratur mengirimkan ayat Alkitab saat berkampanye melawan Barrack Obama. Dia pertama kali dipekerjakan oleh teman dekat Clinton untuk memimpin sebuah kelompok politik independen yang mendukung pemilihan Clinton pada 2013 lalu.

Setelah itu, Strider kemudian dipecat ketika dia dituduh melecehkan ajudan wanita. Saat ini Strider belum memberikan komentar apapun pada media. Tuntutan tersebut terungkap ketika gerakan Me Too yang diawali oleh kasus penguasa film dunia, Harvey Weinstein.

Di samping itu, Clinton ternyata menjalin hubungan persahabatan dengan Weinsten. Dia secara terbuka mengumumkan bahwa dai merasa terkeut dengan apa yang dilakukan Weinstein.

Diperkirakan tuduhan atas pelecehan seksual yang dilakukan oleh penasehat kampanye Clinton tidak diketahui publik karena kebanyakan staf menandatangani surat kesepakatan yang melarang mereka secara terbuka untuk membahas cara kerja pada kampanye.

"Untuk memastikan lingkungan kerja yang aman, kampanye tersebut memiliki proses penanganan keluhan tentang kesalahan atau pelecehan. Ketka maasalah muncul, mereka ditinjau dan ditindak sesuati dengan kebijakan ini," kata seorang juru bicara Clinton seperti dilansir dalam laman Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement