Selasa 03 Nov 2015 09:12 WIB

13 Sandera PBB di Sudan Selatan Berhasil Dibebaskan

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah pria membawa kotak berjalan melintas di depan personel Pasukan PBB Sudan (UNAMIS) yang menjaga pengungsi akibat pertempuran terkini. AS menempatkan 150 Marinir ke Afrika untuk memudahkan proses evakuasi bila dibutuhkan sewaktu-waktu.
Foto: REUTERS
Sejumlah pria membawa kotak berjalan melintas di depan personel Pasukan PBB Sudan (UNAMIS) yang menjaga pengungsi akibat pertempuran terkini. AS menempatkan 150 Marinir ke Afrika untuk memudahkan proses evakuasi bila dibutuhkan sewaktu-waktu.

REPUBLIKA.CO.ID, JUBA -- Sebanyak 13 pekerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Sudan Selatan yang diculik oleh pemberontak telah dibebaskan, Senin (2/11). Mereka dibebaskan setelah hampir sepekan diculik.

Sekitar 100 pemberontak yang berjuang melawan pemerintah selama hampir dua tahun, menculik 31 anggota misi penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan (UNMISS) pekan lalu.

Sebanyak 18 tentara penjaga perdamaian Bangladesh berhasil dibebaskan segera setelah mereka ditahan. ‘’Namun, 13 pekerja PBB yang semuanya warga Sudan Selatan dibebaskan oleh pemberontak pada Ahad (1/11),’’ kata UNMISS Senin (2/11) seperti dikutip dari laman Al Arabiya.

PBB pekan lalu mengatakan, hanya 12 yang masih ditahan. Namun, lembaga ini meralat ada 13 sandera yang dirilis Ahad. Pemimpin PBB di Sudan Selatan Ellen Margrethe Loj merasa lega dengan pembebasan dari semua personel PBB.

Sebelumnya ia memperingatkan bahwa penculikan itu merupakan kejahatan perang. Setidaknya 12.500 penjaga perdamaian dikerahkan ke Sudan Selatan yang telah dilanda konflik sejak Desember 2013.

Puluhan ribu orang telah tewas, dan para ahli yang didukung PBB telah memperingatkan risiko kelaparan sebelum akhir tahun, jika pertempuran terus berlanjut dan bantuan tidak mencapai daerah paling terkena dampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement