Sabtu 29 Jan 2011 19:12 WIB

Para Warga Filipina Siap Tinggalkan Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Para diplomat Filipina di Mesir sedang menyiapkan pusat-pusat penampungan bagi para warga mereka apabila aksi kekerasan politik meningkat di negara itu, kata seorang juru bicara Presiden Benigno Aquiono, Sabtu (29/1).

Pemerintah mengimbau sekitar 6.500 warga Fipilina untuk tidak berada di lokasi-lokasi publik dan menjauhi tempat-tempat protes anti pemerintah yang sedang berlangsung, kata juru bicara, Abigail Valte.

"Kami terus memantau situasi dan kedutaan besar kami di Kairo tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi dan siap mereloksi warga-warga kami ke daerah-daerah yang lebih aman jika hal itu perlu dilakukan," kata Valte kepada wartawan.

"Kami sedang mempersiapkan pusat-pusat penampungan, tiga di Kairo dan satu di Alexandria yang siap bagi relokasi para warga Filipina jika diperlukan.

Sejauh ini tidak ada seorangpun dievakuasi tetapi kedubes sedang mempersiapkan menghadapi segala kemungkinan, tambah Valte.

Departemen luar negeri mengatakan tidak ada warga Filipina dilaporkan cedera dalam aksi kekerasan. Akan tetapi Valte mengatakan ada sedikit kesulitan untuk memperoleh informasi karena hubungan telepon selular dan Internet ke Mesir putus.

Lebih dari sembilan juta warga Filipina atau sekitar 10 persen dari penduduk negara itu bekerja di luar negeri. Banyak dari mereka di Timur Tengah karena gaji di dalam negeri rendah.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement