Senin 20 Feb 2017 20:09 WIB

Kunjungan Netanyahu ke Singapura Diminta tak Tarik Perhatian

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah kiri) berjalan bersama PM Singapura Lee Hsien Loong saat penyambutan kedatangan Netanyahu di Istana Kepresidenan Singapura, Senin (20/2)
Foto: AP Photo/Joseph Nair
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah kiri) berjalan bersama PM Singapura Lee Hsien Loong saat penyambutan kedatangan Netanyahu di Istana Kepresidenan Singapura, Senin (20/2)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memulai kunjungan resminya di Singapura pada Senin (20/2). Ini menjadi kunjungan pertama pemimpin Israel dalam 30 tahun terakhir.

Dilansir Channel News Asia, Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan upacara penyambutan digelar di Istana. Di sana hadir jajaran pejabat tinggi untuk bertemu Netanyahu. Mulai dari jajaran menteri hingga Presiden Tony Tan Keng Yam dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong.

Netanyahu disambut penghormatan dari pasukan militer sebelum upacara dimulai. Netanyahu menghadiri makan siang dengan Deputi PM dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Teo Chee Hean. Makan malam khusus digelar di Istana bersama PM Lee.

Dalam kunjungan ini, Netanyahu ditemani oleh istrinya Sara dan sejumlah delegasi senior pemerintah selama dua hari. Dilansir Jerusalem Post, ia menggelar diskusi dengan Presiden Tony tentang proyek kerja sama teknologi dan inovasi di Afrika di hari pertamanya.

Kedua negara sepakat menginisiasi penerbangan langsung Singapura-Tel Aviv. Setelah pertemuan ini, Netanyahu berlanjut ke pertemuan pribadi dengan PM Lee.

Meski sambutan penghormatan dilaksanakan meriah, penduduk sipil meminta kunjungan ini tetap tidak menarik perhatian. Mereka khawatir negara tetangga Malaysia dan Indonesia yang mayoritas Muslim akan tersulut. 

Setelah pertemuan dengan para pejabat tinggi, Netanyahu menyampaikan pidato singkat sekitar 10 menit pada komunitas Yahudi yang berkumpul di Maghain Aboth Synagogue. Tempat bersejarah Yahudi ini dibangun pada 1800-an.

Ia menyampaikan sedikit hasil kunjungannya ke negara-negara mayoritas Islam sebelum tiba di Singapura. Netanyahu bertandang ke Azerbaijan dan Kazakhstan. Ia berkunjung ke sinagog bersejarah di sana.

"Ini adalah pertarungan untuk kemanusiaan masa depan," kata dia dikutip CNBC.

Netanyahu juga membahas hubungan Israel dan Singapura yang sudah dibangun sejak 1960-an, saat Singapura merdeka dari Malaysia. Selama kunjungan, Netanyahu tidak dijadwalkan muncul di depan khalayak ramai. Pembicaraan lanjutan hari pertama akan berlanjut keesokan hari. Sementara ia tidak membahas lengkap isi pertemuan tersebut.

Netanyahu menjadi pemimpin Israel pertama yang mengunjungi Singapura. Kunjungan pertama seharusnya dilakukan Presiden Chaim Herzog pada 1986. Namun, kunjungan ini mendapat kecaman keras dari negara tetangga Malaysia, Indonesia dan Singapura.

Israel mendukung Singapura pada 1965 dengan militernya. Sejak saat itu keduanya menjalani hubungan kuat. PM Lee menyanjung aliansi ini saat bicara di Universitas Hebrew Israel tahun lalu.

Hubungan ini kemudian semakin erat dengan ikatan ekonomi. Sejumlah firma teknologi tinggi Israel berdiri dan berkembang di Singapura. Ini menjadi simbol keberadaan yang kental di salah satu pusat finansial Asia.

Singapura juga jadi basis perusahaan Israel yang menjalankan bisnis di Indonesia dan Malaysia. Dua negara ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement