Selasa 15 Dec 2015 15:25 WIB

Indonesia Tolak Gabung Aliansi Militer Islam Pimpinan Saudi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sebagai negara dengan mayoritas beragama Islam tidak ikut serta dalam koalisi militer lawan terorisme yang dipimpin Arab Saudi, Selasa (15/12).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir mengatakan, bergabung dengan koalisi militer internasional tidak sejalan dengan Undang-Undang. "Ini sejak awal tidak sejalan dengan Undang-Undang," kata Juru bicara yang akrab disapa Tata ini.

Menurut dia, dua hari lalu, Arab Saudi menawarkan pada Indonesia melalu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk bergabung dengan rencana pembentukan Center for Counter Extremism and Terorism. "Saat itu, yang ditawarkan adalah sebuah Center," kata Tata.

Kemudian, ia menambahkan, Ibu Menteri meminta Arab Saudi untuk mengirimkan modalitas dan term of reference (TOR) dari rencana tersebut. Saat itu, Saudi mengatakan, akan meresmikannya besok. "Sampai hari ini, diresmikanlah koalisi militer pimpinan Arab," kata dia.

Baca juga: 34 Negara Bentuk Aliansi Militer Islam, Nama Indonesia tak Ada

Menurut dia, sejak awal koalisi militer tidak sejalan dengan Undang-Undang Indonesia yang menganut paham hubungan internasional bebas aktif.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement