Senin 20 Aug 2018 16:23 WIB

Taliban Dilaporkan Culik 150 Warga Afghanistan

Sebagian besar penumpang berhasil diselamatkan petugas keamanan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Kelompok Taliban.
Foto: Reuters
Kelompok Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sekitar 150 orang dilaporkan telah diculik oleh kelompok Taliban. Ratusan warga itu diambil paksa setelah milisi tersebut meluncurkan penggerebekan terhadap tiga buah bus penumpang yagn melintas di kawasan utara Afghanistan.

Seperti diwartakan BBC, pemerintah setempat lantas segera mengirimkan pasukan keamanan di area sekitar kota Kunduz. Mereka bahkan dilaporkan sempat terlibat konflik sengit dengan kelompok Taliban.

Juru Bicara Gubernur Kunduz Esmatullah Muradi mengatakan, para penumpang bus itu telah dilarikan ke loksai tersembunyi setelah dipaksa turun kendaraan. Mereka dibawa pada Senin (20/8) pagi waktu setempat. Muradi mengatakan, lokasi tempat penggerebekan tersebut memang berada di bawah kendali milisi Taliban.

Dia mengatakan, sebagian besar penumpang yang diculik kini telah diamankan otoritas setempat. Menurutnya, pasukan keamanan hanya tinggal menyelamatkan 21 penumpang lainnya dari bus tersebut. Kepala Dewan provinsi Kunduz Mohammad Yusouf Ayubi optimis jika penyergapan dilakukan Taliban untuk mencari pegawai pemerintah atau pasukan keamanan.

Penyergapan tersebut terjadi sehari setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menawarkan gencatan senjata yang bersifat kondisional kepada milisi tersebut. Gencatan senjata dilakukan mengingat perayaan hari Idhul Adha.

Gencatan senjata selama perayaan hari besar umat Muslim itu sebenarnya telah disetujui para pemimpin Taliban. Meski demikian, pemimpin tertinggi Taliban Sheikh Haibatullah Akhunzada belum memberikan keputusan final terkait tawaran gencatan senjata tersebut.

Kelompok Taliban juga berencana untuk membebaskan ratusan tahanan. Namun, mereka tidak merinci lebih lanjut terkait rencana tersebut.

Milisi Taliban memang kerap melancarkan serangan dalam beberapa pekan terakhir. Serangan terbesar terjadi di kota Ghazni sebelah timur Kabul. Perseteruan dengan pasukan pemerintah di daerah itu terjadi selama lima hari. PBB mengatakan, sedikitnya 150 warga kemungkinan terbunuh dalam konflik tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement