Selasa 16 Oct 2018 21:48 WIB

Jokowi Telpon PM Australia Soal Kedutaannya di Israel

Presiden menyampaikan keprihatinan terkait rencana pemindahan kedutaan ke Yerussalem

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/8).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebut rencana Australia yang akan mengakui Yerussalem sebagai ibu kota Israel dengan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerussalem. Menanggapi rencana ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Australia pagi ini.

"Beliau berkomunikasi. Tadi pagi," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (16/10). 

Dalam komunikasi tersebut, Presiden menyampaikan keprihatinannya terkait rencana Australia tersebut. "Kita menyampaikan concern, intinya menyampaikan concern mengenai announcement itu," ujarnya.

Sementara itu, terkait ketertarikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang ingin membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia, Menlu Retno menegaskan hingga kini posisi Indonesia masih sama terhadap Israel. Selama ini, Indonesia enggan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bentuk protes pemerintah terhadap kependudukan ilegal di Palestina. 

"Belum ada perubahan posisi," kata Retno.

Seperti diketahui, status Yerussalem menjadi hambatan tersulit untuk mencapai kesepakatan damai antara Israel dengan Palestina. Pengakuan terhadap Yerussalem sendiri sebelumnya juga telah disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang juga memindahkan kedutaannya ke Yerussalem pada Mei lalu. 

Lalu diikuti oleh Guatemala dan Paraguay. Namun Paraguay kembali memindahkan kedutaannya ke Tel Aviv lantaran Israel telah menutup kedutaannya di Asuncion.

Sementara itu, PM Israel Benjamin Netanyahu menilai Indonesia merupakan salah satu negara penting bagi Israel. Karena itu, Israel ingin menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi sendiri sering kali menekankan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement