Kamis 31 Mar 2016 09:11 WIB

Bashar Minta Bantuan Internasional dalam Pemulihan Palmyra

Red: Ilham
Kota Palmyra, Siria
Foto: NatGeo
Kota Palmyra, Siria

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Rabu (30/3), mendesak organisasi internasional agar membantu dalam proses perbaikan kuil dan monumen yang rusak di Kota Palmyra. Kota itu belum lama ini direbut kembali oleh pemerintah dari tangan ISIS.

Dalam surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, Bashar memuji pernyataan pemimpin PBB tersebut, yang mengatakan ia menyambut baik direbutnya kembali Kota Kuno Palmyra oleh militer Suriah.

Sementara itu, Presiden Suriah tersebut kembali menegaskan kesediaan pemerintahnya untuk bekerja sama dengan semua yang memiliki upaya jujur guna menanggulangi aksi teror. "Saat ini dapat menjadi yang paling tepat untuk mempercepat peran bersama melawan teror," katanya dilaporkan Xinhua, Kamis (31/3) pagi.

Sehari sebelumnya, selama wawancara dengan kantor berita Rusia, Ria-Novosti, Bashar mengatakan dukungan militer Rusia dan dukungan semua teman yang diberikan kepada Suriah dan prestasi militer Suriah akan mengarah kepada makin cepatnya penyelesaian politik.

Pada Mei lalu, Palmyra jatuh ke tangan ISIS, yang menghancurkan penjara militer di kota tersebut selain beberapa kuburan. Kelompok gerilyawan itu juga secara terbuka menghukum mati tentara dan orang yang dituduh bekerja buat pemerintah.

Tiga pekan lalu, militer Suriah dengan dukungan petempur Syiah Lebanon, Hizbullah, dan prajurit Rusia memulai operasi besar untuk merebut kembali kota tersebut. Upaya itu akhirnya berhasil belum lama ini.

Palmyra berisi reruntuhan monumen satu kota besar yang pernah menjadi salah satu pusat budaya paling penting di dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement