Ahad 15 Jul 2018 22:21 WIB

Dubes Turki: Butuh Waktu untuk Bersihkan Kelompok Gulen

Kelompok FETO dinilai telah menyusup sejak 15 tahun.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Dua dari beberapa tentara pro-kudeta Turki yang kabur ke Yunani dibawa ke pengadilan di Alexandroupoli, Yunani.
Foto: Reuters
Dua dari beberapa tentara pro-kudeta Turki yang kabur ke Yunani dibawa ke pengadilan di Alexandroupoli, Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Turki untuk Indonesia Mehmet Kadri Sander Gurbuz mengatakan, pemerintah Turki membutuhkan waktu guna membersihkan organisasi FETO (Fetullah Gulen Terorist Organization) dari negaranya. Dia mengatakan, kesulitan itu mengingat dalamnya penyusupan yang dilakukan FETO ke negara tersebut.

"Gerakan yang sudah disiapkan dan menyusup sejak 10 hingga 15 tahun lalu itu tentu sulit dibersihkan," aku Mehmet Kadri Sander Gurbuz di Jakarta, Ahad (15/7).

Meski demikian, dia mengatakan, sebagian besar proses pemberishan itu telah selesai dilakukan dalam dua tahun terakhir. Dia melanjutkan, otak dari gerakan kudeta di Turki juga telah dilumpuhkan hingga hanya meninggalkan sisa-sisa kecil dari kelompok tersebut.

Baca juga, Turki Tahan 150 Tentara Terkait Gulen.

Hingga kini otoritas Turki telah melakukan penangkapan terhadap sekitar 160 ribu orang baik itu personel militer, aparatur sipil negara, hingga kalangan profesional swasta. Penangkapan dilakukan sejak percobaan kudeta militer yang gagal pada 2016 lalu. Di antara mereka yang ditahan, lebih dari 50 ribu di antaranya telah secara resmi dikenai dakwaan dan ditahan di penjara selama masa persidangan mereka.

Dia menambahkan, sekitar 90 persen dari orang-orang yang ditangkap dan tidak terbukti terlibat dalam kegiatan kudeta juga telah dikeluarkan dan kembali bekerja seperti semula. Gurbuz mengatakan, otoritas akan terus memburu sisa-sisa personel organisasi FETO yang berada di Turki hingga tuntas.

 

"Tapi memang sulit karena mereka menyusup secara pelahan selama 15 tahun dan sesuatu yang direncanakan seperti itu tidak dapat diselesaikan dalam sebulan atau dua tahun," katanya.

Namun, Gurbuz tidak bisa mengungkapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar seluruh jaringan FETO dapat diberantas. Ini mengingat adopsi sistem pemerintahan berbentuk presidensial yamg membuat Recep Tayyip Erdogan memiliki batas waktu sebagai kepala negara.

"Tapi dia juga sekarang masih periode pertama dan dalam pemilu berikutnya insya Allah dia akan terpilih kembali sehingga 10 tahun rasanya cukup untuk menyelesaikan sisa-siaa FETO," tutup Gurbuz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement