Senin 15 Oct 2018 10:05 WIB

Tanggapi Kasus Khashoggi, Mesir Dukung Saudi

Mesir memperingatkan agar kasus ini bukan dijadikan bahan sudutkan Saudi.

Rep: Marniati/ Red: Nashih Nashrullah
Jamal Khashoggi.
Foto: AP
Jamal Khashoggi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Mesir mengaku terus memantau perkembangan kasus hilangnya wartawan Saudi Jamal Khashoggi dan mendukung upaya Arab Saudi  menghadapi situasi tersebut.

Mesir juga memperingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang menggunakan kasus ini untuk memanfaatkan Saudi secara politik. 

Mesir menyerukan penyelidikan transparan atas kasus hilangnya wartawan Saudi Jamal Khashoggi. 

"Mesir menekankan pentingnya mengungkapkan kebenaran tentang apa yang terjadi dalam penyelidikan transparan," kata kementerian luar negeri Mesir dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Senin (15/10).

Baca juga, https://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/18/10/15/pgmadk320-diancam-as-soal-khashoggi-begini-reaksi-saudi

Sebelumnya dilaporkan, jaringan televisi Saudi Alarabiya mengklaim 15 orang Saudi, yang datang dan pergi pada saat peristiwa hilangnya Khashoggi adalah turis. Ini menyerupai klaim yang dibuat Rusia dalam kasus keracunan Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Inggris.

Jamal Khashoggi (59), adalah seorang jurnalis Saudi, koresponden asing, editor dan kolumnis lama yang karyanya pernah menjadi kontroversi  di Arab Saudi.  

Dia memutuskan untuk menetap di Amerika Serikat (AS) setelah kenaikan putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Sebagai kontributor The Washington Post, Khashoggi  banyak menulis tentang Arab Saudi, termasuk mengkritik perang di Yaman, perselisihan diplomatik baru-baru ini dengan Kanada dan penangkapan aktivis hak-hak wanita setelah perempuan dizinkan mengemudi. 

"Penangkapan itu menerangkan kesulitan yang dihadapi semua orang Saudi. Kami diminta untuk meninggalkan harapan kebebasan politik, dan untuk tetap diam tentang penangkapan dan larangan perjalanan yang berdampak tidak hanya pada para kritikus tetapi juga keluarga mereka, ”tulis Khashoggi pada 21 Mei di Washington Post. 

Pada  2 Oktober lalu, Khashoggi memasuki konsulat untuk mendapatkan dokumen yang dibutuhkan untuk pernikahannya. Teman-temannya tidak pernah mendengar kabar darinya sejak saat itu. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan Khashoggi .

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement