REPUBLIKA.CO.ID,KAMPALA--Uganda akan membekukan asset sekitar 375 juta dolar sesuai dengan resolusi PBB yang memberlakukan sanksi-sanksi terhadap negara Afrika Utara itu, kata media lokal mengutip pernyataan seorang menteri kabinet di parlemen. Libya banyak menginvestasi di negara ekonomi terbesar ketiga Afrika timur itu dan memiliki saham-saham dalam bidang-bidang keuangan, telekomunikasi dan sektor-sektor prasarana.
"Semua asset milik pemerintah Libya di Uganda akan dibekukan sesuai dengan resolusi PBB," kata surat kabar independen Daily Monitor mengutip Menteri Muda Luar Negeri Okello Oryem. Pemimpin kawakan Uganda Yoweri Museveni, yang pernah menjadi sekutu dekat pemimpin Libya Muamar Qaddafi, mengecam serangan koalisi internasional di Libya. Ia mengatakan Barat memiliki standar ganda dan dimotivasi oleh minyak.
Tetapi pemerintah mengatakan pihaknya akan mematuhi batas waktu satu bulan untuk memberlakukan sanksi-sanksi dukungan PBB. "Kami mengirim surat kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon menanyakan garis pedoman tentang bagaimana melaksanakan sanksi-sanksi itu," kata Oryem yang dikutip surat kabar itu.
Libya memiliki saham mayoritas di perusahaan Telekom Uganda, National Housing and Construction Corporation, Tropical Bank, Lake Victoria Hotel and Tamoil, yang sedang siap membangun satu pipa saluran minyak dari Kenya barat ke Kampala. Uganda adalah anggota Uni Afrika dan komite khusus yang berusaha menengahi satu penyelesaian konflik Libya.