REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Bank Dunia akan menghentikan pinjaman baru ke Uganda. Langkah ini ditempuh setelah Bank Dunia menyimpulkan penerapan UU anti-LGBT di Uganda, yang dikritik banyak negara dan PBB, bertentangan dengan nilai lembaga keuangan ini.
‘’Tak ada lagi pembiayaan publik baru untuk Uganda yang akan dibahas ke Dewan Direktur Eksekutif kami sampai ada kemajuan dari langkah yang diperlukan,’’ demikian pernyataan Bank Dunia yang diberitakan Reuters, Rabu (9/8/2023).
Pada Mei lalu, Pemerintah Uganda secara efektif menerapkan Anti-Homosexuality Act fundamentally. Sebuah tim dikirimkan Bank Dunia ke Uganda segera setelah negara tersebut menerapkan UU anti-LGBT tersebut.
‘’UU Anti-Homosexuality Act Uganda secara mendasar bertentangan dengan nilai-nilai Bank Dunia. Kami yakin visi memberantas kemiskinan di planet ini hanya akan berhasil jika melibatkan semua ras, gender, atau seksualitas,’’ demikian pernyataan Bank Dunia.
Lembaga ini juga menegaskan perlu adanya langkah tambahan untuk meyakinkan proyek-proyek di Uganda sesuai dengan standar lingkungan dan sosial Bank Dunia. Mereka menambahkan, langkah yang diinginkan saat ini sedang dibahas dengan Pemerintah Uganda.
‘’Kami tetap berkomitmen membantu seluruh warga Uganda tanpa kecuali, keluar dari kemiskinan, akses ke layanan dasar, dan meningkatkan kehidupan mereka,’’ ujar Bank Dunia.
Presiden Bank Dunia Ajay Banga yang mulai menjabat Juni lalu, berada di bawah tekanan untuk merespons penerapan UU anti-LGBT di Uganda. Pada 15 Juni, sebanyak 170 organisasi sipil mendesak Banga mengambil langkah konkret dan spesifik terkait UU anti-LGBT.