Sabtu 02 Apr 2011 22:50 WIB

Sembilan Tewas dalam Aksi Protes Pembakaran Alquran

Puing kendaraan yang dibakar massa di Kandahar
Foto: AP
Puing kendaraan yang dibakar massa di Kandahar

REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR - Sembilan orang tewas dalam protes baru terhadap pembakaran Quran di Amerika Serikat, sehari setelah tujuh staf PBB  dibunuh oleh massa dalam serangan terburuk atas badan dunia itu di Afghanistan sejak invasi 2001. "Hari ini akibat demonstrasi kekerasan di kota Kandahar 73 orang terluka dan sembilan orang tewas," kata juru bicara pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Protes mulai dari pusat kota Kandahar selatan  dan menyebar ke lokasi lain. Polisi terlibat bentrok dengan massa yang berbaris menuju kantor PBB dan kantor pusat administrasi provinsi, kata saksi mata. Para pengunjuk rasa rusak gedung-gedung pemerintah dan swasta dan membakar kendaraan, tambahnya.

Polisi menghujani tembakan untuk mencegah ribuan demonstran mendekat ke kantor PBB dan markas provinsi.

Kandahar adalah jantung spiritual Taliban, yang telah berjuang pemberontakan melawan pemerintah Presiden Hamid Karzai di Kabul dan sekutu-sekutu Barat sejak mereka digulingkan oleh invasi pimpinan AS.

Demonstran meneriakkan yel-yel "Kematian bagi Amerika" dan "Kematian bagi Karzai" di sepanjang jalan.  "Mereka telah menghina Al Quran kita," teriak massa.

Asap mengepul dari berbagai bagian kota saat demonstran membakar mobil dan ban.

Zalmai Ayoubi, juru bicara pemerintah provinsi, menyatakan sebuah bus dan sebuah sekolah putri juga telah dibakar. Ia mengatakan 16 orang, tujuh dari mereka bersenjata, telah ditangkap.

Protes terjadi sehari setelah tujuh staf PBB asing - tiga Eropa dan dan empat penjaga Nepal - tewas selama demonstrasi serupadi utara kota Mazar-i-Sharif. Taliban mengaku bertanggung jawab atas kekerasan Mazar-i-Sharif menyusul pertempuran yang berlangsung lebih dari tiga jam di mana bagian dari kompleks PBB dibakar.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement