REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Direktur CIA, Leon Panetta, mengatakan Selasa ia berpikir foto tubuh Osama bin Laden akan dirilis di beberapa titik, tetapi ia menyerahkan putusan pada Gedung Putih. Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada CNN bahwa belum ada keputusan apakah foto akan dirilis atau tidak.
"Saya hanya berpikir itu penting, mereka tahu kita memilikinya,," kata Panetta. Dia tidak bisa memastikan kapan foto itu akan dipertontonkan pada publik.
Dua senator Demokrat, berbicara pada kondisi anonim, mengatakan Selasa malam mereka mengharapkan sebuah foto akan dirilis segera, tetapi mereka tidak memiliki kerangka waktu yang tepat.
Gambar tubuh bin Laden dapat membantu untuk meyakinkan keraguan tentang kematiannya, tetapi bisa juga terangsang gairah melawan Amerika Serikat. Para pejabat AS mengatakan mereka mempertimbangkan kesesuaian seperti sebuah rilis.
Menurut seorang pejabat senior AS, Gedung Putih telah menerima tiga set foto. Bagian pertama, jelas menunjukkan tubuh bin Laden, diambil di sebuah hanggar di Afghanistan, kata pejabat itu.
Sumber tak resmi mengatakan pada CNN salah satu gambar sebagai gambaran yang jelas, tapi mengerikan, wajahnya. Bin Laden ditunjukkan dengan kepala terbuka besar dan luka di kedua mata, kata pejabat itu, menambahkan bahwa gambar tidak akan sesuai untuk halaman depan surat kabar.
Foto-foto lainnya termasuk serangan di kompleks dan penguburan bin Laden di laut, menurut pejabat itu.
Selasa, Senator Diane Feinstein, ketua Komite Intelijen Senat, mengatakan ia melihat tidak perlu untuk melepaskan gambar karena ada bukti lain untuk membuktikan bin Laden sudah tewas. "Saya hanya tidak melihat kebutuhan untuk melakukannya," katanya. "DNA telah positif."
Tapi Senat Ketua Komite Keamanan Dalam Negeri, Joe Lieberman, mengatakan mungkin perlu untuk merilis sebuah gambar untuk menghapus semua keraguan. "Aku sudah mengatakan kecuali al Qaeda mengakui bahwa bin Laden sudah mati, itu penting bagi Amerika Serikat untuk melepaskan gambar tubuhnya untuk mengkonfirmasi dia memang sudah mati," katanya Selasa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
