Jumat 13 May 2011 09:35 WIB

Kerusakan Reaktor Fukushima Lebih Parah dari Prediksi Semula

PLTN Fukushima
Foto: AP/Tokyo Electric Power Co. via Kyodo News
PLTN Fukushima

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO-Salah satu reaktor Jepang yang lumpuh di pembangkit listrik Fukushima ternyata mengalami kerusakan lebih parah dari yang diperkirakan awalnya. Situasi itu diungkapkan, Kamis (12/5), oleh pejabat pemerintah, sebuah kemunduran dalam upaya membuat komplek yang membocorkan radiasi itu kembali stabil.

Peralatan pemantauan untuk perbaikan mengungkapkan data terbaru, yang juga menunjukkan bahwa kadar radiasi air di inti Unit 1 di pembangkit Fukushima jauh lebih rendah dari yang sebelumnya diperkirakan, meninggalkan bagian batang nuklir tetap utuh tapi terekspos sepenuhnya.

Sementara batang nuklir lain sepenuhnya merosot ke dalam kontainer tekanan dan diperkirakan tertutup sepenuhnya oleh air. Penemuan itu juga mengindikasikan kebocoran lebih besar dalam kontainer dari yang diharapkan. Air radioaktif yang dituangkan keluar dari reaktor bermasalah telah membentuk kolam disekitar kompleks, menghalangi upaya untuk kembali membuat pembangkit dibawah kendali.

Hanya saja, kabar baiknya, temperatur dalam unit reaktor itu masih jauh di bawah tingkat membahayakan karena operator pembangkit, Tokyo Electrik Power Co (TEPCO) terus menerus memasok air baru untuk membuat batang nuklir tetap dingin.

Air radioaktif itu tampaknya bocor dan mengaliri kontainer berbentuk tabung. "Situasi dalam inti reaktor tidak berubah (sejak awal krisis-red) dan batang bahan bakar nuklir masih terus didinginkan dengan terus-menerus mengalirkan air ke kontainer inti," ujar pejabat nuklir Jepang, Takashi Sakurai.

Para pejabat badan nuklir Jepang mengatakan data terbaru mengindikasikan bahwa ada kemungkina besar bahwa bagian batang nuklir yang meleleh jatuh ke dasar kontainer tekanan yang memegang dan mewadahi seluruh inti reaktor dan kemungkinan tetap berada di dasar sumur kering itu tak lama setelah gempa dan tsunami mengguncang Jepang pada 11 Maret lalu.

Suhu terkini dalam reaktor Unit 1 adalah 114 derajat Celsius, jauh dibawah temperatur normal yakni 300 derajat Celsius. Pembungkus batang reaktor, yakni Zirconium mulai retak bila suhu mencapai 1.200 derajat Celsius dan meleleh ketika suhu berada di 2.200 derajat Celsius.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement