Rabu 18 May 2011 07:24 WIB

Tempuh Perjalanan tak Manusiawi di 2 Truk, 513 Migran Gelap dari Amerika Latin dan Asia kepergok di Meksiko

REPUBLIKA.CO.ID, TUXTLA GUTIERREZ, MEKSIKO - Polisi pada Selasa (17/5) menahan 513 pendatang tanpa dokumen dari Amerika Latin dan Asia yang berdesak-desakkan di dalam dua truk dengan tujuan Amerika Serikat, kata beberapa jaksa penuntut di Meksiko tenggara.

Para pendatang tersebut "melakukan perjalanan dalam kondisi yang tak manusiawi" ditemukan di negara bagian Chiapas, Meksiko tenggara, yang berbatasan dengan Guatemala, kata kantor jaksa penuntut umum setempat di dalam satu pernyataan.

Polisi menghentikan kedua truk tersebut, yang membawa 240 dan 273 orang, di pinggiran ibu kota negara bagian Chiapas, Tuxtla Gutierrez, Selasa (18/5), setelah kendaraan itu melaju melewati mesin sinar-x kendaraan di satu pos pemeriksaan polisi, demikian antara lain isi pernyataan tersebut.

Beberapa petugas mengejar kedua truk itu tak lama sesudahnya, tambah pernyataan tersebut. "Itu adalah aksi pertolongan terbesar migran yang melakukan perjalanan dalam kondisi yang tak manusiawi," kata juru bicara kantor kejaksaan umum, yang tak ingin disebutkan jatidirinya.

Kebanyakan pendatang tersebut berasal dari Guatemala, Honduras, Ekuador, Republik Dominika, Nepal, India, China dan Jepang, kata pernyataan itu.

Mereka menyatakan mereka masing-masing telah membayar 7.000 dolar AS agar dibawa ke perbatasan Amerika Serikat. Polisi menahan pengemudi kedua truk tersebut, dan para pendatang itu diberi bantuan serta makanan, kata pernyataan tersebut.

Anggota parlemen Meksiko pada April secara aklamasi menyetujui peraturan guna "memperkokoh perlindungan dan keamanan" bagi pendatang.

Kelompok hak asasi manusia telah lama mengecam Meksiko karena gagal melindungi puluhan ribu migran. Sebagian besar migran berasal dari Amerika Tengah dan menempuh bahaya dalam usaha menyeberangi negeri untuk secara gelap memasuki Amerika Serikat setiap tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement