Selasa 31 May 2011 10:27 WIB

Pejabat Senior Libya Membelot ke Pemberontak

Muammar Qadafi
Foto: AP
Muammar Qadafi

REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Delapan pejabat senior Libya membelot dari pemerintahan Kolonel Moamar Qadafi. Mereka menyatakan bergabung dan mendukung kelompok pemberontak.

Salah satu dari pejabat itu menuduh pasukan pro-Qadafi melakukan pembunuhan massal dalam konferensi pers di Roma, Italia. Salah satu dari jenderal yang memberikan keterangan kepada wartawan di Roma itu bernama Oun Ali Oun. Dia memutuskan untuk mengalihkan dukungan dari pemerintahan Libya atas nama para martir yang tewas dalam mempertahankan kemerdekaan.

Dia juga mengatakan pembunuhan massal dan kekerasan terhadap perempuan terjadi di sejumlah kota di Libya.

Sementara, Qadafi bertemu dengan Presiden Afrika Selatan Jacob Zumadi di Tripoli untuk mencari solusi diplomatik dalam menghadapi konflik di negara kaya minyak itu. Qadafi, yang terakhir muncul dalam siaran televisi milik pemerintah pada 11 Mei lalu, tidak ikut dalam rombongan yang menyabut Zuma di Bandara Tripoli.

Dalam pembicaraan dengan Presiden Afrika Selatan itu, ada ide mengenai genjatan senjata, distribusi bantuan kemanusiaan dan pelaksanaan reformasi yang dibutuhkan untuk mengakhiri krisis. Setelah bertemu dengan Qadafi, Zuma mengatakan pemimpin Libya itu siap menyepakati usulan Uni Afrika untuk melakukan gencatan senjata.

Selain itu, Zuma juga membantah laporan yang menyebutkan pembicaraan itu membahas tentang pelarian Qadafi. Jalan damai yang diusulkan oleh Uni Afrika pada Februari lalu telah ditolak oleh Badan Transisi Nasional Pemberontak TNC dan Nato karena tidak meminta Qadafi untuk turun dari jabatannya.

sumber : www.bbc.co.uk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement