REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK--Politisi perempuan bau kencur, Yingluck Shinawatra, di luar dugaan memenangkan Pemilu Thailand. Yingluck yang juga saudara mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra menjadi PM perempuan pertama di Thailand.
Meski Yingluck memenangkan Pemilu, sejauh ini kemenangannya membutuhkan dukungan 'moral' dari militer Thialand dan Kerajaan.
Naiknya Yingluck menjadi PM, dinilai banyak pihak sebagai buah dari harta Thaksin yang masih melimpah. Thaksin kena kudeta pada 2006. Ia kabur ke London dengan tuduhan korupsi harta negara.
PM Thailand saat ini, Abhisit Vejjajiva, mengakui kekalahannya. Abhisit menegaskan ia siap menjadi oposisi bagi partai Yingluck.
Pemilu Thailand mengumpulkan 94 persen suara warga. Dari 500 kursi di parlemen, Partai Pheu Thai Party milik Yingluck menguasai 261 kursi, sementara partai Demokrat Abhisit hanya menguasai 162 kursi.
"Bagi saya, saat ini bukanlah partai kami yang menang, tapi rakyat Thailand yang menang," kata Yingluck. Di tempat terpisah, Thaksin mengucapkan selamat pada saudarinya dengan mengatakan hasil pemilu itu sebagai langkah maju untuk Thailand.
"Rakyat Thailand capek terus-terusan begini. Mereka ingin perubahan yang damai," kata Thaksin yang kini berada di Dubai.