Selasa 18 Oct 2011 13:37 WIB

Krisis Eropa Diperkirakan Sepuluh Tahun

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Johar Arif
Imam Sugema
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Imam Sugema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perekonomian global yang memburuk makin mengkhawatirkan. Kawasan Eropa sebagai sumber terjadinya krisis finansial diperkirakan tidak akan sembuh dalam waktu sepuluh tahun ke depan.

"Eropa itu 5-10 tahun ke depan tidak akan memiliki prospek perekonomian yang bagus," kata pengamat ekonomi Iman Sugema dalam diskusi 'Dampak Krisis Utang terhadap Dunia Usaha' di Hotel Sultan, Selasa (18/10).

Selain disebabkan kondisi perekonomian pascakrisis, Eropa tidak akan pulih dalam waktu cepat karena struktur masyarakatnya. Menurut Iman, struktur masyarakat di Eropa banyak yang sudah tua dan pertumbuhan penduduknya negatif.

"Kalau pun Eropa bisa recover, mungkin hanya tumbuh 0,5-1 persen," kata Iman. Sedangkan, struktur masyarakat di Indonesia memperlihatkan ada pertumbuhan kelas menengah. Selain itu, penduduk juga terus bertambah.

Menurut Iman, dengan struktur masyarakat di Eropa seperti itu, bank yang di-bailout itu tidak akan recover. Dia mengatakan, krisis yang terjadi di Eropa itu tergolong slow motion crisis, di mana penyelesaian krisis utang akan berlangsung sangat lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement