Rabu 16 Nov 2011 12:41 WIB

Amerika Tingkatkan Pengaruh di Asia Pasifik, Tambah Seribu Marinir ke Pangkalan Militer di Australia

Pasukan marinir AS saat beraksi di Korsel, beberapa waktu lalu.
Foto: USMC
Pasukan marinir AS saat beraksi di Korsel, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SDNEY--Amerika Serikat serius menangkal pengaruh Cina di Asia Pasifik. Hal ini terungkap dalam kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Australia. Dalam kunjungan itu, Obama bakal menyampaikan kalau AS menambah jumlah pasukannya di Asia Pasifik.

Ini merupakan strategi AS membendung pengaruh Cina yang tengah menguat dari sisi militer dan ekonomi. Rencananya, As akan menempatkan pasukan marinirnya di Darwin. Ada sebanyak seribu marinir bakal ditempatkan di sini. Mereka akan berlatih bersama pasukan Australia.

Mengapa Darwin? Menurut AS, karena inilah pintu masuk ke Asia Tenggara yang bisa membuka ruang gerak pasukan lebih luas lagi.

Demikian seperti diberitakan The National, Rabu. Ada dua wilayah yang dikhawatirkan oleh AS terkena dampak militer Cina, yaitu Jepang dan Pangkalan Militer Guam. Menurut pengamat, dua wilayah ini sudah masuk dalam jangkauan misil Cina.

Direktur Pusat Studi Keamanan Internasional Universitas Sydney, Alan dupont, mengatakan fokus AS ke Asia ini adalah salah satu pergeseran kekuatan terbesar AS sejak perang dingin.

Pengamat lainnya mengatakan Asia Pasifik dan Australia harus waspada akan gerakan AS ini. Dengan fokus ke Australia dan Asia Tenggara, menurut mereka, lalu lintas kapal perang dan kapal selam AS di wilayah ini akan padat. "Ini akan membuat Cina sangat tidak nyaman," kata Hugh White, kepala Pusat Studi Pertahanan Australian National University.

Pasukan AS sudah menjejakkan kaki di Australia sejak 1907. Kedua negara memang akrab dalam kerjasama militer. Ada dua basis militer AS di Australia yaitu di Pine Gap Northern Territory dan di Exmouth di Barat Australia.

sumber : the National
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement