REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Surat kabar terkemuka di negeri Paman Sam, Los Angeles Times dalam salah satu artikelnya pada edisi Ahad (29/1), mengkritisi kebijakan AS dan Eropa yang menjatuhkan sanksi kepada Iran. Menurut LA Times, kebijakan mengembargo ekonomi Iran akan berdampak buruk terhadap negara-negara Barat.
Menurut surat kabar itu, sejumlah pejabat dan mantan pejabat di Barat meragukan efektivitas sanksi embargo yang diterapkan AS dan Uni Eropa terhadap Iran. Mereka malah khawatir sanksi keras yang dijatuhkan terhadap Iran akan memantik kemarahan terhadap Barat.
Amerika Serikat dan Uni Eropa baru-baru ini menjatuhkan sanksi sepihak terhadap minyak Iran dan sektor perbankan berdasarkan tuduhan bahwa Teheran mengembangkan teknologi nuklirnya untuk kepentingan militer.
"Ada kekhawatiran bahwa sanksi akan menghukum yang paling rentan (rakyat biasa)," kata artikel itu. Menlu AS Hillary Clinton sempat mengatakan, bahwa sanksi yang diberlakukan targetnya adalah pemerintah Iran, tanpa membuat rakyat biasa menderita.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, menuding bahwa sanksi itu ditujukan untuk menekan bangsa Iran. Sebagai penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran menyatakan memiliki hak untuk memperoleh dan mengembangkan teknologi nuklir demi tujuan damai.