Kamis 02 Feb 2012 20:11 WIB

Muslimah Afrika Masih Terbelenggu Masalah Pendidikan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Anak sekolah Afrika antre makanan
Foto: france24.com
Anak sekolah Afrika antre makanan

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Serupa dengan saudaranya di Asia, muslimah Afrika terbelenggu dalam berbagai masalah, utamanya masalah pendidikan. Hingga kini, persoalan itu belum terpecahkan.

"Masih banyak keluarga muslim di Afrika, tepatnya Sub-Sahara, belum memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi perempuan. Fase kehidupan mereka hanya terbatas pada tumbuh dewasa dan menikah," ungkap aktivis muslimah Afrika, Nazmin Karim, seperti dikutip ABNA.ir, Kamis (2/2).

Meski demikian, kata Nazmin, secara perlahan kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi perempuan mulai meningkat. Sebelumnya, mereka hanya mengenyam pendidikan hingga usia 15-16 tahun atau sekolah lanjutan tingkat pertama. Kini, semakin banyak Muslimah yang mengenyam pendidikan hingga tingkat sarjana.

Ironisnya, lanjutnya, perbaikan itu berimplikasi pada saat menikah. Sebab, tidak sedikit dari pasangan muslimah yang tidak berpendidikan. Hal itu berdampak pada tingginya angka perceraian. "Ketika mereka bercerai, masyarakat seolah acuh. Mereka juga tidak dapat lagi menjadi bagian dari masjid. Setelah anda menikah, maka anda secara otomatis jadi anggota, namun saat bercerai anda secara otomatis pula keluar dari anggota," paparnya.

Melihat dari kondisi itu, Nazmin menyimpulkan ada hal yang perlu diluruskan. Artinya, muslimah juga harus andil dalam membuat solusinya. "Solusinya, menurut saya adalah membentuk organisasi perempuan. Kita bisa melihat bagaimana perempuan Iran memperjuangkan haknya. Itulah yang harus kita kejar. Insya Allah, kita bisa mengubah sesuatu," kata dia optimistis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement