Ahad 25 Mar 2012 12:44 WIB

Hamas: Kami Ingin Bahan Bakar dari Mesir, Bukan Israel

Seorang anak membawa lentera dalam krisis listrik di Gaza.
Foto: Infopalestina,com
Seorang anak membawa lentera dalam krisis listrik di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY - Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), Sabtu (24/3), menyatakan organisasi itu ingin memperoleh bahan bakar dari Mesir untuk satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza. Bukan dari Israel.

"HAMAS terikat komitmen untuk memasukkan bahan bakar dari Mesir," kata Sami Abu Zuhri, juru bicara HAMAS --yang menguasai Jalur Gaza.

Pada Jumat (23/3), pembangkit listrik tersebut memperoleh 450.000 liter bahan bakar diesel industri dari Israel. Dengan bahan bakar tersebut,Pemerintah Otonomi Palestina (PNA) di Tepi Barat Sungai Jordan mengatakan akan memulai kembali operasi pembangkit listrik itu dalam waktu kurang dari satu pekan.

Abu Zuhri menuduh PNA "menghindari tanggung jawabnya dalam menutup biaya bahan bakar tersebut", demikian laporan Xinhua.

HAMAS ingin memperoleh bahan bakar melalui terowongan penyelundupan di bawah perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir. Dengan begitu harga bahan bakar tersebut jadi lebih murah, kata juru bicara itu.

Ia menambahkan, bahan bakar mesin diesel Israel mahal, dan PNA menuntut pemerintah HAMAS membayar bahan bakar tersebut. Namun, kekurangan bahan bakar di Sinai Utara dan pembatasan oleh Mesir membuat para penyelundup kesulitan membeli bahan bakar bersubsidi dan menjualnya kepada HAMA

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement