Jumat 13 Apr 2012 16:54 WIB

Pertemuan Bersejarah, PM Inggris-Presiden Myanmar

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani
PM Inggris David Cameron
Foto: AP Photo
PM Inggris David Cameron

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW --  Perdana Menteri Inggris, David Cameron, akhirnya bertemu dengan Presiden Myanmar Thein Sein, Jumat (13/4). Kunjungan pemimpin negara Barat tersebut merupakan yang pertama sejak satu dekade lalu. Cameron dijamu oleh Sein di kediaman resminya di ibukota Naypyidaw.

Sein menyebut pertemuan keduanya sebagai pertemuan yang bersejarah. "Kami sangat senang dan bersemangat atas pengakuan Inggris terhadap usaha Myanmar melaksanakan demokrasi dan hak asasi manusia," ujar Sein kepada Cameron, seperti dilansir AFP.

Dalam kunjungan satu harinya, Cameron juga dijadwalkan akan bertemu dengan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi di Yangon. Inggris yang dulu pernah menguasai Myanmar menjatuhkan sanksi keras karena persoalan hak asasi. Baru-baru ini sikap Inggris mulai melunak.

Cameron disambut di bandara oleh pejabat senior dan pasukan kehormatan. Ia sempat berkomentar mengenai Suu Kyi. Menurutnya, Suu Kyi adalah contoh bagi mereka yang menginginkan kebebasan, demokrasi dan kemajuan. Setelah melakukan pembicaraan empat mata, Cameron akan melakukan jamuan santap siang dengan Sein. Kemudian ia akan bertemu Suu Kyi.

Sebanyak 27 negara anggota Uni Eropa telah mencabut beberapa sanksi terhadap Myanmar tahun ini. Para menteri luar negeri Uni Eropa akan membicarakan langkah selanjutnya pada 23 April. "Jika Myanmar berhasil meyakinkan Cameron mengenai keberlangsungan demokrasi, Uni Eropa bisa saja mencabut sanksi substansial," kata mantan duta besar Inggris untuk Thailand dan advokat bagi Myanmar Derek Tonkin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement