Jumat 01 Jun 2012 11:15 WIB

Tempatkan Polisi di Abyei, Sudan Menentang PBB

Rep: Gita Amanda/ Red: Dewi Mardiani
Sudan dan Sudan selatan
Sudan dan Sudan selatan

REPUBLIKA.CO.ID, KHORTUM -- Sudan menempatkan sepasukan polisi di wilayah Abyei yang selama ini disengketakan dengan Sudan Selatan. Langkah Sudan sekaligus menentang seruan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon yang meminta Sudan menarik mundur pasukannya.

Juru bicara militer Sudan Sawarmi Khaled Saad mengatakan, Sudan telah menempatkan sekitar 169 polisi di Abyei. Mereka dipersenjatai dengan senjata biasa untuk menjaga wilayah yang disengketakan dengan Sudan Selatan tersebut.

Polisi-polisi itu, kata Saad, seperti dilansir Aljazeera, Jumat (1/6), akan berada di Abyei hingga kesepakatan wilayah yang rencananya akan dikelola kedua negara tersebut terbentuk. Selain itu mereka juga diminta melindungi ladang minyak di Abyei.

Abyei merupakan wilayah utama yang disengketakan antara Sudan dan Sudan Selatan yang telah merdeka sejak Juli tahun lalu. Sejak itu kekerasan dan pertempuran terus terjadi di wilayah tersebut. Dewan Keamanan PBB pada Kamis (31/5) menuntut Sudan menarik mundur pasukannya. DK PBB mendesak Khortum untuk menarik mundur pasukan agar ketegangan antara kedua negara mereda.

Sudan dan Sudan Selatan sebelumnya telah melakukan pembicaraan pertama mereka di Addis Ababa. Namun menurut Kepala Perundingan Sudan Selatan, Sudan dianggap menipu dunia karena mereka mengatakan telah menarik mundur pasukan di Abyei.

Setelah pertempuran di sepanjang perbatasan yang disengketakan pada Maret dan April, Dewan Keamanan meminta kedua belah pihak untuk menghentikan permusuhan dan melanjutkan pembicaraan terkait sejumlah isu. Dewan resolusi PBB pada 2 Mei lalu meminta kedua pihak menarik mundur pasukan dari Abyei pada 16 Mei. Sudan Selatan telah menuruti permintaan tersebut. Namun Sudan baru menarik pasukan setelah lewat batas tanggal dan saat ini tetap menempatkan polisi di wilayah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement