REPUBLIKA.CO.ID, LONDON– Pasti menjadi mimpi buruk setiap orang tua: pulang ke rumah dari sebuah acara dan menyadari anaknya telah hilang. Namun peristiwa itu bisa menjadi bermuatan politis bila anda ialah seorang perdana menteri.
Kantor Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengonfirmasi, Senin (11/6) bahwa ia secara tak sengaja meninggalkan putrinya yang berusia 8 tahun, Nancy, di pub pinggir kota setelah kunjungan sore pada Ahad.
Insiden itu kontan memicu debat di Inggris mengenai sifat kebapakan dan pengasuhan Cameron. Masalahnya peristiwa itu terjadi hanya satu pekan setelah pemerintah meluncurkan program pendidikan kepada orang tua dengan anak-anak usia dini, bagaimana cara mengasuh dan membesarkan anak.
Tak hanya itu kejadian tersebut begitu sangat kontras dengan prosedur keamanan di Amerika Serikat, di mana sulit dibayangkan kesalahan serupa dibuat terhadap salah satu putri Presiden Barack Obama. Sudah lama terkenal, agen Secret Service AS rutin menjaga dan memonitor keluarga inti presiden ketika mereka keluar ke acara publik.
Sementara di Inggris, relatif biasa untuk rakyat melihat perdana menterinya berbelanja di groseri dan item-item lain pada akhir pekan. Meski sulit juga menyatakan apakah ia tak dipantau ketat oleh agen berpakaian preman.
Kantor Cameron mengonfirmasi bahwa ada 'prosedur keamanan di tempat di mana keluarga perdana menteri berada." Namun mereka menolak memberi rincian detail prosedur perlindungan tersebut atau jumlah petugas yang ditempatkan di sekeliling istri dan anaknya.
Sementara itu, di situs pengasuhan terkenal di Inggris, Mumsnet, beberapa orang berkomentar, kesalahan itu sangatlah 'mudah dibuat' sementara yang lain bertanya-tanya bagaimana bisa Cameron tidak mengawasi putri kecil mereka.
Downing Street mengatakan insiden itu terjadi beberapa bulan lalu ketika keluarga meninggalkan sebuah pub di Chequer, rumah resmi di pedesaan yang digunakan para perdana menteri saat menjabat.
Saat itu Nancy sedang ke kamar kecil ketika Cameron dan keluarga yang lain mulai meninggalkan dari tempat itu menuju dua mobil untuk kembali ke kediaman di London barat.
Cameron berada di mobil satunya dengan para pengawal,mengasumsikan Nancy di mobil kedua bersama istrinya Samantha dan dua anak lain. Sedangkan Samantha mengasumsikan Nancy bersama ayahnya. Mereka baru menyadari Nancy hilang ketika sampai di rumah.
Jurubiara Cameron mengatakan 'perdana menteri dan Samantha begitu cemas dan panik luar biasa begitu mengetahui Nancy tak berada bersama mereka. Untunglah ketika mereka menelpon pub, si gadis cilik berada di sana aman dan baik-baik saja.
Nancy terpisah dari orang tuanya sekitar 15 menit hingga Cameron tiba dan menjemputnya dari The Plough, sebuah desa di Cadsden.
Jurubicara mengatakan Cameron dan istrinya bertanggung jawab atas insiden itu. "Mereka adalah anak-anak keduanya sehingga mereka bertanggung jawab atas anak-anak mereka." ujar si jubir. "Tak ada yang akan menghadapi sanksi disiplin. Ini benar-benar kesalahan murni."
Jubir juga menerangkan bahwa Cameron dan istrinya mengunjungi pub tersebut bersama sejumlah teman dan anak-anak mereka untuk berbincang dan sekedar minum.
"Ia pergi bersama teman-teman saat makan siang, dengan anak-anak dna mereka pergi menggunakan beberapa mobil." ungkap jubir lagi. "Perdana menteri ialah orang yang sangat sibuk, namun ia selalu mencoba hidup dalam kehidupan senormal mungkin bersama keluarganya.
Insiden ini pertama kali dilaporkan dalam tabloid harian milik Rupert Murdoch, The Sun, tepat di pekan yang sama Cameron dijadwalkan bersaksi dalam sidang kode etik media Inggris yang melibatkan tabloid tersebut.