Sabtu 07 Jul 2012 15:19 WIB

Jadi Sekutu Utama AS, Afghanistan Sejajar Israel

Rep: Nur Farida/ Red: Karta Raharja Ucu
Pasukan NATO di kota Kabul, Afghanistan.
Foto: Musadeq Sadeq/AP
Pasukan NATO di kota Kabul, Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Amerika Serikat (AS) kian menancapkan kuku pengaruhnya di Afghanistan. Lewat Pakta Pertahanan Atlantik Utama nonNATO, Afghanistan bakal menjadi sekutu utama AS.

Status itu penting dalam hal pendanaan bagi Afghanistan yang tengah terlibat konflik dengan pejuang Taliban. Apalagi mengingat tenggang waktu pasukan NATO yang dipimpin AS yang membantu Pemerintah Afghanistan guna memerangi pejuang Taliban, bakal berakhir pada 2014 mendatang.

Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton mengatakan keputusan itu diambil Presiden Barack Obama sebagai pelunasan janji saat mengunjungi Kabul, ibu kota Afghanistan beberapa waktu lalu. Saat itu, Obama berjanji akan memberikan Kabul status keamanan khusus, seperti yang diberikan kepada Israel dan Jepang.

“Pahamilah, AS akan menjadi teman dan pasangan kerjasama. Kami bahkan tidak membayangkan akan meninggalkan Afghanistan, tapi malah menolong,” kata Clinton dalam konferensi pers bersama Presiden Afghanistan, Hamid Karzai seperti dinukil dari laman Reuters, Sabtu (7/6).

Pemberian status keamanan khusus itu bakal membuat Afghanistan mendapatkan perlengkapan perang dari AS. Tak hanya itu, tentara Afghanistan juga bisa mendapatkan akses pelatihan dengan tentara AS. Menurut Clinton, pemberian perlengkapan itu bakal berguna pascapenarikan pasukan AS dari Afghannistan.

Dari Pakta Pertahanan itu, Afghanistan bakal mendapatkan dana bantuan empat miliar dolar AS (sekitar Rp 37 triliun) per tahun. Dana itu diberikan sebagai pendanaan bagi pasukan Afghanistan setelah pasukan NATO hengkang.

Bank sentral setempat memperkirakan, setidaknya Afghanistan membutuhkan enam juta dolar AS (sekitar Rp 56 triliun) per tahun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement