Rabu 15 Aug 2012 20:19 WIB

Parlemen Myanmar Angkat Laksamana Nyan Tun Sebagai Wapres

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Parlemen Myanmar pada Rabu menunjuk kepala angkatan laut, Laksamana Nyan Tun (58 tahun), sebagai wakil presiden.

Ia yang dikenal sebagai politisi moderat. Ia dipilih kalangan militer. Militer Myanmar memiliki wewenang  membentuk seperempat dari parlemen dan memilih salah satu dari dua wakil presiden.

"Saya akan memikul tanggung jawab secara hormat bagi kemampuan saya dan berusaha mengembangkan prinsip abadi keadilan, kebebasan dan kesetaraan," kata Nyan Tun dalam sumpah jabatannya.

Penunjukannya disetujui dewan pemilihan, kata ketua parlemen Khin Aung Myint pada sidang gabungan majelis tinggi dan rendah parlemen di ibukota Naypyidaw.

"Ia sangat tenang dan dikenal sebagai orang lentur," kata tentara anggota parlemen, yang tidak mau disebutkan namanya, tentang wakil presiden baru itu, "Ia memiliki tiga anak dan hidup sederhana."

Pendahulunya, Tin Aung Myint Oo, terkenal sebagai pegaris keras dengan hubungan dekat dengan mantan kepala penguasa Than Shwe, mundur pada Juli karena sakit, memicu dugaan perebutan kekuasaan antara penguasa moderat dan konservatif.

Sejak memangku jabatan pada tahun lalu, Presiden Thein Sein, mantan jenderal, melakukan perubahan tajam, seperti, pembebasan ratusan politik tahanan dan pemilihan pemimpin lawan Aung San Suu Kyi ke parlemen.

Calon pertama tentara, menteri besar Yangon Myint Swe, gagal mendapat persetujuan, karena mantunya warga negara Australia, yang di berdasarkan atas undang-undang dasar membatalkannya menjadi wakil presiden.

"Menteri besar Yangon  tidak memenuhi syarat untuk menjadi wakil presiden, karena menantunya dari Australia. Perwakilan tentara mengubah calon pada pekan terakhir Juli ke Laksamana Nyan Tun," kata sumber parlemen kepada kantor berita Prancis AFP.

Ketentuan sama menghalangi Suu Kyi menjadi pemimpin puncak negara itu dan partainya bertekad mengubah sepenuhnya undang-undang dasar tersebut, yang dirancang mantan penguasa itu.

Myint Swe, purnawirawan jenderal, adalah salah satu pemimpin tentara terlibat dalam tindakan keras pada kerusuhan "Revolusi Saffron" pimpinan biksu pada 2007.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement