Jumat 07 Sep 2012 18:45 WIB

Militer Cina Cari Korban Gempa

Rep: Umi Lailatul/ Red: Karta Raharja Ucu
Gempa (ilustrasi)
Foto: eeri.org
Gempa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina mengerahkan militer menggelar operasi pencarian dan penyelamatan korban gempa di Yunnan dan Weining Provinsi Guizhou. Bersama militer, tim penyelamat yang dikirim ke daerah tersebut membawa ribuan tenda, selimut dan mantel untuk para pengungsi.

Dari foto-foto yang beredar di dunia maya menggambarkan batu-batu berserakan di jalan, dan sejumlah bangunan rusak hingga ada yang rata dengan tanah. Penduduk setempat sempat menceritakan suasana saat orang mulai panik di wilayah itu. "Saya sedang berjalan, namun tiba-tiba ada getaran. Selanjutnya, orang-orang di sekitar saya mulai lari dan berteriak," kata seorang warga sekitar kepada Sina Weibo, Jumat (7/9).

Gempa berkekuatan 5,6 skala Richter (SR) mengguncang daratan Cina. Sebanyak 43 orang untuk sementara dilaporkan tewas, 150 orang lainnya luka-luka, dan 20 ribu rumah hancur. (baca: Cina Gempa 5,6 SR, 43 Tewas).

Lembaga Kegempaan Cina di Beijing mengatakan gempa terjadi sekitar pukul 11.00 waktu setempat, pada kedalaman 14 kilometer, di 27,5 derajat lintang utara dan 104,0 derajat bujur timur. Juru Bicara Biro Seismologi di Yunnan, Zhang Junwei mengabarkan korban tewas banyak tercatat di daerah pertanian, yaitu di perbatasan antara Yunnan dan Weining Provinsi Guizhou.

"Titik terparah terjadi Kota Yiliang," kata Zhang, seperti dikutip The Associated Press, Jumat (7/9).

Saat ini pemerintahan setempat sedang melakukan evakuasi terhadap ratusan ribu penduduk di Yunnan. Ratusan penduduk lainnya juga memadati aula sekolah atletik di Yiliang untuk mengungsi. Sedangkan 700 ribu penduduk di kota tersebut, masih mengalami kepanikan dan keluar dari rumah, sebab gempa susulan masih terjadi.

Cina adalah salah satu wilayah yang kerap diguncang gempa bumi. Gempa hebat pernah melanda Negeri Tirai Bambu pada 2008 silam, yang menewaskan sedikitnya 90 ribu orang di Provinsi Sichuan. Banyaknya jumlah tewas dikatakan karena pola kontsruksi bangunan yang buruk.

sumber : Aljazeera/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement