Sabtu 08 Sep 2012 04:49 WIB

Proyek Stimulus 1 Triliun Yuan Diumumkan, Pasar Cina Bergairah

EKONOMI CINA: Pertumbuhan ekonomi Cina
Foto: blacktokyo.com
EKONOMI CINA: Pertumbuhan ekonomi Cina

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING--Cina mengumumkan rencana proyek senilai satu triliun yuan (155 miliar dolar) berupa pembangunan infrastruktur. Publikasi proyek tersebut bagian dari upaya membangkitkan pertumbuhan ekonomi, menumbuhkan harapan bahwa ekonomi terbesar kedua dunia saat ini akan memicu pemulihan ekonomi dunia.

Merespon positif kabar, bursa saham dan pasar modal Asia naik dengan indeks saham Cina meningkat 3,7 persen pada Jumat (7/9). Pasar sebelumnya sudah didukung oleh pengumumkan rencana Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menyelamatkan euro dengan membeli surat utang negara-negara pemegang euro yang tertekan dalam jumlah tak terbatas.

Satu pekan sebelumnya Beijing telah mengumumkan rencana pembangunan jalan tol, jalur transportasi air, proyek kereta urban dan kompleks pengolahan air limbat. Seluruh proyek itu diperkirakan menelan dana lebih dari 1 triliun yuan, sekitar 2 persen dari total kekuatan ekonomi Cina.

Pemerintah Cina memang tidak menyebut investasi itu sebagai paket stimulus, namun analis menyatakan persetujuan itu mengisyaratkan perubahan dalam kebijakan. Pakar ekonomi dari Nomura, Zhang Zhiwei, berpendapat,"Terlepas dari besarnya proyek, seluruh pengumuman dibuat hanya dalam waktu 2 hari, keputusan sangat intens," ujarnya. Itu mengisyaratkan perubahan dalam halauan kebijakan menjadi jauh lebih proaktif.

Ia meyakini proyek itu bakal di mulai dalam beberapa bulan ke depan masih di tahun ini dan dampaknya bisa tercermin dalam GDP kuartal keempat nanti. Pertumbuhan Cina melambat menjadi 7,6 persen dalam kuartal kedua, angka terendah dalam tiga tahun berturut, dan data ekonomi suram dalam beberapa pekan ke depan memprediksi pelambatan bisa bertambah pada kuartal ketiga.

Pemerintah Cina diperkirakan bakal bertindak untuk mendorong pertumbuhan beberapa waktu ke depan, namun ekonomi tetap diliputi kecemasan melentingnya kembali bubble perumahan dan situasi yang kelewat terstimulus. Situasi itu juga diduga tak lepas dari fokus kepemimpinan terhadap suksesi sekali dalam sepuluh tahun yang berlangsung akhir tahun ini.

Faktor pentingnya, proyek baru ini diteken oleh badan perencanaan wilayah pusat, yang berarti di atas kertas memiliki kemungkinan besar dijalankan.

sumber : Business Insider
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement