Sabtu 27 Oct 2012 17:01 WIB

Kecam AS, Politisi Pakistan Diinterograsi

Imran Khan.
Foto: IST
Imran Khan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pemain kriket Pakistan, Imran Khan ditahan pejabat imigran Amerika Serikat. Imran yang kini menjadi politisi tersebut ditanya tentang pandangannya mengenai serangan-serangan pesawat tak berawak di negaranya.

Seperti disadur dari AFP,  pemimpin Partai Gerakan Pakistan untuk Keadilan (PTI) itu tak berhenti berkampanye mendesak agar serangan-serangan rudal kontroversial AS terhadap Taliban dan Alqaida di daerah suku Pakistan, dihentikan.

Imran berpendapat serangan-serangan itu adalah ilegal dan kontraproduktif. Awal bulan ini Imran memimpin ribuan pengunjuk rasa dan sekelompok aktivis perdamaian AS. Mereka berunjuk rasa memprotes serangan-serangan pesawat tak berawak.

Lewat akun Twitternya, Imran mengatakan dirinya dihentikan petugas AS di Toronto. "Saya dibawa turun dari pesawat dan diinterogasi Imigrasi AS di Kanada mengenai pandangan-pandangan saya soal pesawat tak berawak. Sikap saya sudah diketahui. Serangan-serangan pesawat tak berawak harus dihentikan," kicaunya.

Imran mengatakan akibat interogasi itu membuatnya ketinggalan pesawat dan makan siang penggalangan dana partai di New York. Meski diinterogasi, Imran bersikeras tidak akan mengubah pendirian saya.

Juru bicara PTI Shafqat Mahmood mengkritik tindakan-tindakan petugas imigrasi AS itu. "PTI mengutuk keras kasus Imran Khan di bandara Toronto itu dan mempertanyakan sikap tegas mereka terhadap pesawat-pesawat tak berawak. Amerika Serikat dalam hal ini sudah minta maaf," tulisnya Mahmood di Twitter.

Namun para pejabat AS di Washington menolak berkomentar.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement