Ahad 28 Oct 2012 11:58 WIB

Berlusconi Ancam Jatuhkan Pemerintah Italia

Silvio Berlusconi
Foto: AP
Silvio Berlusconi

REPUBLIKA.CO.ID, Mantan Perdana Menteri Italia menyatakan tak akan meninggalkan dunia politik untuk merombak sistem peradilan, dan mengancam akan menjatuhkan pemerintah yang menggantikannya.

Seperti dilaporkan Radio Australia, Sabtu (27/10), mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, mengatakan, ia merasa berkewajiban untuk tidak keluar dari politik walaupun sudah dijatuhi hukuman penjara satu tahun untuk penipuan pajak. Kata Berlusconi, ia dinyatakan bersalah atas dasar apa yang dicapnya isapan jempol.

Berlusconi menyatakan akan tetap berkecimpung dalam politik untuk merombak sistem peradilan dan mengancam akan menjatuhkan pemerintah Perdana Menteri Mario Monti penggantinya.

Berlusconi, 76 tahun, pada Jumat dijatuhi hukuman penjara 4 tahun oleh Pengadilan Milan karena dinyatakan bersalah melakukan penipuan pajak, tapi keputusan itu segera dikurangi menjadi 1 tahun berdasarkan amnesti yang dirancang untuk menghindari penuh sesaknya penjara. Ia juga dilarang memegang jabatan publik selama 5 tahun.

Keputusan itu dijatuhkan seminggu setelah dalam suatu perkara terpisah Berlusconi membantah menyelenggarakan pesta-pesta seronok dan membayar seorang penari erotis Karima El-Mahroug -yang saat itu berusia 17 tahun- untuk seks.

Penyidangan perkara seks itu merupakan salah satu dari serangkaian skandal yang membantu mendorong jatuhnya Berlusconi di bulan November 2011.

Berlusconi --yang menjabat Perdana Menteri Italia selama tiga masabakti-- mengatakan tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan berikutnya di musim semi, tapi tidak mengatakan akan menarik diri sepenuhnya dari dunia politik.

Pada Sabtu Berlusconi mengatakan dalam konferensi pers, blok kanan-tengah partainya boleh jadi akan menarik dukungan bagi pemerintah Perdana Menteri Mario Monti, suatu langkah yang bisa menjerumuskan Italia dalam kemelut politik menjelang pemilu April nanti.

Berlusconi juga berkampanye menentang sistem peradilan Italia dan mencap keputusan hari Jumat yang dijatuhkan atas dirinya "tidak bisa ditolerir".

Sementara itu, di ibukota Italia, Roma, puluhan ribu orang berpawai pada hari Sabtu dalam 'No Monti Day', di mana sebagian pengunjuk rasa melemparkan telor dan menyemprotkan grafitti bertuliskan protes terhadap langkah-langkah penghematan yang dilakukan pemerintah Perdana Menteri Mario Monti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement