REPUBLIKA.CO.ID, ROMA - - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni berjanji untuk mendukung pemulihan daerah yang dilanda banjir di Italia utara pada Ahad (21/5/2023). Dia kembali lebih awal dari pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jepang untuk melihat kerusakan secara langsung wilayah yang kebanjiran.
Meloni meninggalkan KTT di Hiroshima sehari lebih awal dari yang dijadwalkan. Dia mengatakan, hati nuraninya tidak akan mengizinkannya untuk berada jauh lebih lama.
Perdana menteri itu pun kemudian mengunjungi kota-kota di wilayah Emilia-Romagna, tempat banjir telah menewaskan 14 orang dan menyebabkan kerusakan yang diperkirakan mencapai miliaran euro. "Ini memang tragedi, tapi kami selalu bisa pulih dengan kuat dari krisis," kata Meloni di kota Ravenna, salah satu daerah yang terkena dampak parah.
Meloni berkata, merupakan pengalaman yang mengharukan untuk bertemu dengan korban yang terjebak dalam banjir. Pemimpin pemerintahan sayap kanan itu mengatakan, kerusakannya sangat besar tetapi sulit untuk memperkirakan dampak keuangannya. "Kami akan menemukan sumber daya yang dibutuhkan," ujar Meloni.
Pemimpin Italia itu juga menyatakan, pemerintahnya mungkin akan meminta Dana Solidaritas Uni Eropa tanggapan bencana alam. Rekan-rekan pemimpin di KTT G7 di kota Hiroshima Jepang juga telah menawarkan berbagai bentuk dukungan kepadanya.
Setelah menyaksikan beberapa kerusakan, Meloni mengatakan, akan menghabiskan seharian meninjau rencana untuk mendukung upaya pemulihan pada Senin (22/5/2023).
Pemerintah Italia akan mengadakan rapat kabinet pada Selasa (23/5/2023). Pertemuan ini untuk memutuskan langkah-langkah menanggapi keadaan darurat
Hujan telah berhenti pada Ahad dan tim penyelamat serta sukarelawan lokal berusaha untuk memompa keluar air dalam bangunan. Mereka juga mulai menyapu lumpur yang menutupi jalan-jalan sebelum hujan turun di bawah terik matahari.
Sekitar 36 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah dan banyak dari mereka yang tinggal di daerah banjir tidak mendapatkan listrik. Sekitar 10 ribu dari warga sudah bisa pulang pada Ahad malam. Pertanian di daerah yang menanam buah-buahan seperti persik, kiwi dan aprikot, serta jagung dan biji-bijian sangat terpukul atas bencana tersebut.