Ahad 11 Nov 2012 00:32 WIB

Hari Malala, Tiga Juta Anak Pakistan Dapat Bantuan

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Fernan Rahadi
Anak-anak Pakistan berdoa bagi kesembuhan Malala Yousafzai (14 tahun) yang ditembak Taliban karena memperjuangkan sekolah bagi anak-anak perempuan.
Foto: AP
Anak-anak Pakistan berdoa bagi kesembuhan Malala Yousafzai (14 tahun) yang ditembak Taliban karena memperjuangkan sekolah bagi anak-anak perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD  --  Sebanyak tiga juta anak Pakistan dari keluarga tak mampu akan menerima tunjangan tunai jika terdaftar sebagai pelajar sekolah. Bantuan tersebut diberikan dalam rangka Hari Malala.

Presiden Pakistan Asif Zardari mengatakan, pihaknya mendapat petisi yang ditandatangani lebih dari sejuta orang. Petisi tersebut meminta pemerintah Pakistan memberikan tunjangan sekolah bagi anak-anak perempuan dari keluarga miskin Pakistan.

Permintaan tersebut sebagai upaya menghormati Malala, gadis Pakistan yang ditembak Taliban karena menyerukan hak pendidikan anak-anak perempuan. Menurut Zardari, pihaknya akan memberikan USD 2 atau sekitar Rp 20 ribu per bulan per anak dari keluarga miskin yang mengenyam pendidikan sekolah dasar.

Bantuan beasiswa tersebut akan didanai Bank Dunia dan pemerintah Inggris melalui Program Dukungan Penghasilan Pemerintah Benazir. Bantuan kecil tunai bagi warga miskin menjadi tujuan bantuan tersebut. Sementara keluarga miskin telah mendapat bantuan dari pemerintah sebanyak USD 10 atau sekitar Rp 100 ribu per bulan.

Menurut Aktivis kelompok kampanye Asia Selatan Avvaz, Alaphia Zoyab, Studi Bank Dunia mencatat kenaikan sembilan persen dalam jumlah anak perempuan Pakistan yang mendaftar sekolah dasar. Peningkatan pendaftaran anak perempuan di atas usia dua tahun tersebut terjadi di Provinsi Punjab Pakistan setelah program beasiswa diterapkan disana.

Pakistan tengah dilanda kemiskinan sejak pemberontakan Taliban serta korupsi yang meluas. Kurang dari 0,57 persen dari 180 juta penduduk Pakistan yang mampu membayar pajak penghasilan. Padahal dari pajak lah, pemerintah Pakistan memberikan fasilitas pendidikan bagi warga miskin.

Selama ini pemerintah Pakistan bergantung pada bantuan sosial dari luar negeri. Inggris menghabiskan USD 1 miliar atau sekitar Rp 10 trilun untuk membantu pendidikan anak-anak miskin Pakistan hingga tahun 2015.

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tanggal 10 November sebagai Hari Malala. Hal tersebut dalam rangka memperingati perjuangan gadis Pakistan yang ditembak Taliban sebulan lalu, Malala Yousafzai.

Malala sangat vokal melawan Taliban dalam upaya pemberian hak pendidikan bagi anak-anak perempuan di Pakistan. Insiden penembakan Malala disambut kecaman oleh masyarakat internasional. Malala pun kemudian menjadi ikon internasional dalam kampanye pendidikan bagi anak perempuan.

Mantan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown menyampaikan petisi nobel kepada Presiden Pakistan Asif Zadari. Petisi nobel Malala tersebut ditandatangani lebih dari satu juta orang Jumat lalu.

Mereka meminta pemerintah Inggris mengusulkan hadiah nobel perdamaian untuk Malala. Brown mengatakan, Malala mewakili cita anak-anak Pakistan. "Mimpi Malala mewakili apa yang terbaik tentang Pakistan," ujarnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement