Senin 19 Nov 2012 15:01 WIB

Korsel Gelar Latihan Perang di Pulau yang Ditembaki Korut

Korsel dan Korut
Korsel dan Korut

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan akan mengadakan latihan militer pekan ini di satu pulau perbatasan yang ditembaki oleh Korea Utara pada tahun 2010, menandai ulang tahun kedua serangan yang memicu kekhawatiran konflik skala penuh itu.

Pelatihan Jumat akan menampilkan latihan lapangan dan simulasi oleh marinir yang ditempatkan di pulau Yeonpyeong serta kapal angkatan laut lainnya, kata juru bicara Korps Marinir kepada AFP.

"Latihan akan diadakan ... berdasarkan berbagai skenario provokasi dan serangan oleh musuh," katanya, Senin (19/11).

Juru bicara itu mengatakan pelatihan tidak akan melibatkan latihan peluru tajam - satu kompromi yang mungkin ditujukan untuk menghindari respon militer Pyongyang.

Penembakan gencar pada 23 November 2010 terhadap pulau itu menewaskan dua marinir Korea Selatan serta dua warga sipil dalam salah satu insiden perbatasan paling serius sejak Perang Korea 1950-53.

Pihak militer Korea Selatan terus dalam waspada tinggi, pasukannya menanggapi dengan tembakan meriam dan pemerintah bertemu di ruang bawah tanah perang.

Korea Utara mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas latihan tembakan hidup oleh Selatan, yang, diklaim, telah mengakibatkan jatuhnya meriam-meriam pada sisi wilayahnya di perbatasan Laut Kuning yang disengketakan.

Yeonpyeong terletak tepat di sebelah selatan perbatasan yang dideklarasikan oleh pasukan PBB setelah Perang Korea, tetapi utara perbatasan laut itu dinyatakan milik Pyongyang.

Batas maritim adalah terletak di lokasi bentrokan angkatan laut yang mematikan pada tahun 1999, 2002 dan 2009.

Sejak penembakan Pulau Yeonpyeong, Korea Selatan telah meningkatkan jumlah pasukan dan memperbesar pertahanan di garis depan pulau-pulau di wilayah itu.

Saat ini ada kekhawatiran luas di Seoul bahwa Korea Utara akan berusaha memicu konfrontasi militer menjelang pemilihan presiden Korea Selatan pada 19 Desember.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement