Jumat 28 Dec 2012 17:45 WIB

Satu Demi Satu, 'Pembantu' Presiden Mesir Pergi

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Presiden Mesir, Mohammed Mursi
Foto: REUTERS
Presiden Mesir, Mohammed Mursi

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Di tengah rencana presiden Mesir Mohammad Mursi untuk merombak kabinet dan membenahi Mesir, 'para pembantunya' mulai mengundurkan diri dengan beragam alasan.

Menteri urusan parlemen Mesir Mohamed Mahsoub mengumumkan ia berhenti karena tidak setuju dengan lambatnya reformasi.

"Saya merasa banyak kebijakan dan upayanya bertentangan dengan keyakinan pribadi   saya. Mereka tidak terlihat sebagai wakil aspirasi rakyat kita,"kata Mahsoub dalam surat pengunduran dirinya.

Anggota kelompok Kristen dari majelis tinggi parlemen Mesir atau Dewan Syura Mesir, Nadia Henry menyatakan berhenti pada Kamis (27/12).

Padahal berhentinya Henry dilakukan sehari setelah majelis tinggi parlemen mengambil alih kewenangan legislatif di bawah konstitusi baru.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi Mesir Hany Mahmoud telah menyatakan berhenti awal pekan ini dengan alasan dirinya tidak mampu beradaptasi dengan budaya kerja pemerintah.

Mursi mengatakan, konstitusi Mesir ini dibuat untuk menjadi landasan dari  demokratisasi Mesir dan menstabilkan ekonomi Mesir setelah dekade pemerintahan otoriter.

Mursi mengaku, ia telah meminta Perdana Menteri (PM) Mesir Hesham Kandil untuk merombak kabinetnya.

Pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin (IM) Mesir Mohamed Badei menyerukan agar bangsa Mesir bersatu.

"Kami menekankan bangsa ini harus mencapai rekonsiliasi internal dan melupakan segala perbedaan. Mari kita bekerja dengan serius untuk mengakhiri perang dan  gesekan,”  

kata Badei.

sumber : reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement