REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara merupakan tindakan provokatif dan mengancam stabilitas regional. Menurutnya, program nuklir Korut merupakan ancaman bagi AS, sekutunya, dan keamanan internasional.
"Bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas Korea Utara menuntut tindakan lebih cepat dan kredibel dari masyarakat internasional. Amerika Serikat juga akan terus mengambil tindakan yang perlu untuk mempertahankan diri dan sekutunya, " kata Obama dalam sebuah pernyataan.
Uji coba nulir Korea Utara yang ketiga dilakukan hanya 24 jam sebelum Obama dijadwalkan pidato tahunan. Pidato itu hampir bisa dipastikan mengenai tindakan Korea Utara.
Korea Utara dilarang mengembangkan teknologi nuklir dan rudal dalam resolusi Dewan Keamanan PBB. Uji coba nuklir pun mendapat kecaman dari seluruh dunia. Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat yang membahas ujicoba nuklir Korea Utara.
"Kami akan memperkuat koordinasi dengan sekutu dan mitra serta bekerja dengan enam pihak, Dewan Keamanan PBB dan negara anggota PBB untuk melakukan tindakan tegas," ujar Obama.
Enam pihak yang dimaksud adalah Cina, AS, Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, dan Rusia. Perundingan enam pihak itu bertujuan mengakhiri program nuklir Korea Utara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
