REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Global Humanity Response organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Doddy Cleveland mengungkapkan beragam fakta memilukan yang disaksikannya saat melakukan peninjauan tenda pengungsian warga Suriah di perbatasan Yordania pada bulan lalu.
Bulan lalu, Doddy datang ke Suriah untuk menyerahkan bantuan sekaligus melakukan peninjauan terhadap kebutuhan warga setempat yang mengungsi di perbatasan Yordania. Selama di sana, ia menyaksikan banyaknya anak-anak dan perempuan yang menjadi korban perang Suriah.
"Saya menyaksikan ada seorang anak balita yang tidak berhenti menangis, karena tubuhnya terkena luka bakar serius. Bisa dibayangkan bagaimana rasa perih yang harus ditahan anak balita tersebut," kata Doddy sambil menampilkan foto-foto rekaman pengungsi di Suriah dalam acara Pelepasan Relawan Medis Indonesia ke Suriah, di Jakarta, Jumat (15/2).
Berbeda dengan aksi kemanusiaan ACT sebelumnya yang hanya memberikan bantuan logistik dan obat-obatan, besok, Sabtu (!6/2), Doddy akan pergi ke Suriah didampingi empat orang relawan medis Indonesia.
Doddy mengatakan tempat pengungsian terbesar korban Suriah berada di tenda pengungsian Zaatari yang berlokasi di utara perbatasan Yordania. Tenda pengungsian tersebut dipenuhi ratusan ribu pengungsi yang tinggal secara berhimpit-himpitan.
Menurut Doddy beberapa organisasi kemanusiaan non-pemerintah di Suriah telah mendirikan klinik-klinik darurat. Termasuk klinik mobil untuk memberikan pertolongan medis, namun jumlah pengungsi yang sakit atau terluka akibat ledakan jumlahnya sangat banyak setiap harinya.
"Seorang anak wanita saya lihat duduk di kursi roda, dan dia kehilangan orang tuanya. Selain luka fisik, dia mengalami luka di jiwa, tatapannya kosong. Ada juga seorang anak lelaki yang alat vitalnya terluka karena terkena ledakan," ujar Doddy.
Doddy mengungkapkan tidak sedikit anak-anak dan warga Suriah yang selamat di tenda pengungsian harus berjualan seadanya untuk menghidupi diri sehari-hari. Saat waktu makan tiba para pengungsi harus antre di sebuah tenda logistik untuk mendapatkan bahan makanan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Doddy, selain di perbatasan Yordania, banyak juga warga Suriah yang harus mengungsi ke negara tetangganya, seperti Turki. Dia berharap seluruh pihak, khususnya pemerintah Indonesia dapat memberikan bantuan kepada warga Suriah untuk mengurangi penderitaan para pengungsi.
"Mari kita kembalikan senyum warga Suriah bersama-sama," kata Doddy.
Bersambung ke bagian 2..