Rabu 20 Feb 2013 13:14 WIB

Cina Bantah Terlibat Serangan Siber ke AS

Serang siber - ilustrasi
Serang siber - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING--Militer Cina menegaskan tidak pernah melakukan apalagi mendukung kegiatan peretas. Pernyataan itu disampaikan pejabat militer Cina di Beijing, Rabu (20/2).

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional Cina, Geng Yansheng, menyatakan, Pemerintah Cina melarang setiap bentuk kejahatan dunia maya, termasuk melakukan peretasan. Ia menegaskan tuduhan sejumlah perusahaan Amerika Serikat bahwa militer Cina berada dibalik para peretas, sangat tidak berdasar, tidak berdasar fakta dan hukum yang jelas.

Sebelumnya, divisi keamanan perusahaan AS Mandiant dan beberapa perusahaan lain menyatakan sistem jaringan komputer mereka telah diserang agen peretas Pemerintah Cina  yang merupakan unit di Angkatan Bersenjata Cina,, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Geng Yansheng mengatakan tuduhan perusahaan AS sama sekali tidak berdasarkan fakta. Tuduhan tidak bisa dilakukan hanya karena alamat peretas berbasis di Cina.
"Itu merupakan hal dan metode yang biasa dilakukan peretas, dengan memanipulasi alamat IP untuk melakukan serangan. Dan itu hampir terjadi setiap hari," ujarnya.
Geng Yansheng menambahkan hingga kini belum ada definisi yang jelas dan konsisten tentang serangan peretas. Serangan peretas, sebutnya, adalah kejahatan transnasional, anonim, dan kadang sulit untuk diidentifikasi sumber utamanya. "Sehingga informasi yang tidak bertanggung jawab, tidak akan menyelesaikan masalah," tuturnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement