REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON---Suara tembakan terdengar, Jumat malam (19/4) waktu setempat, di pinggiran Boston, Watertown, saat warga lokal baru saja diperkenankan pulang ke rumah mereka setelah operasi besar di daerah itu sepanjang siang hari.
Kegaduhan itu dilaporkan telah terjadi di Franklin Street di Watertown, sementara Boston Globe dengan mengutip beberapa sumber melaporkan tersangka nomor 2 pelaku pemboman Boston Marathon, Dzhokar Tsarnaev telah "ditembaki".
"Baku-tembak terjadi cuma beberapa menit setelah Gubernur Massachusetts Deval Patrick mencabut penutupan di seluru kota itu, dan pihak berwenang mengumumkan tersangka telah menghindari pengepungan, meninggalkan satu mobil dan melarikan diri," kata Boston Globe sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Kol. Timothy Alben dari Kepolisian Negara Bagian Massachusetts, Jumat, mengatakan dinas penegak hukum belum menangkap Dzhokar Tsarnaev, tersangka kedua pembom Boston Marathon. Namun pengejaran masih berlangsung, dan penutupan kota tersebut dicabut.
"Kami tetap terikat komitmen pada ini. Kami belum menangkap tersangka kami. Tapi kami akan melakukannya," kata Alben dalam satu taklimat di Watertoen, tempat pengejaran sedang dilakukan pada hari itu.
Ia menyatakan pemerintah memeriksa sebanyak 20 jalan, mendatangi tempat tinggal warga, mengeledah rumah dan memastikan warga tidak terancam bahaya.
Alben mengatakan ia tidak memiliki keterangan langsung bahwa tersangka berada di Daerah Boston, tapi "ikatannya" berada di Boston, jadi ia mungkin masih berada di situ. Alben percaya Dzhokar Tsarnaev adalah "satu-satunya orang yang kami cari pada saat ini".
Alben juga mengatakan pengejaran itu membersihkan sebagian besar permukiman, tim taktis yang bersenjata berat mulai ditarik, tapi polisi negara bagian akan tetap menempatkan personel paramiliter di Watertown selama dua atau tiga hari ke depan. Ia menekankan jika orang melihat Dzhokar Tsarnaez, mereka tak boleh bertindak sendiri. "Kami terus bekerjasama guna menyelesaikan ini."