Rabu 12 Jun 2013 19:41 WIB

Oposisi di Asia Ikut Cemaskan Program Mata-Mata Prism

Gedung Badan Keamanan Nasional AS (NSA) di Fort Meade, Maryland, AS.
Foto: AP PHOTO
Gedung Badan Keamanan Nasional AS (NSA) di Fort Meade, Maryland, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA/BEIJING--Kelompok oposisi dan penentang pemerintah di Asia, termasuk yang juga didukung oleh Pemerintah Amerika Serikat, menyuarakan keprihatinan terhadap laporan bahwa Washington, lewat program Prism, diduga telah memonitor dan mengoleksi percakapan dan email-email mereka l

Beberapa dari grup-grup tersebut adalah partai-partai politik sah, dan juga penentang pemerintah yang sebenarnya dibantu pula oleh AS, namun fakta itu tak menghilangkan kecemasan mereka terhadap program Prism.

Mereka khawatir data yang dikumpulkan National Security Agency (NSA) dan FBI dari raksasa-raksasa web seperti Google, Facebook dan Yahoo, bisa digunakan AS untuk menyerang balik suatu saat nanti.

"Kami membagi banyak data sensitif, data terkait pemilu menggunakan Google Docs," ujar Ong Kian Ming, anggota parlemen Malaysia dari kubu oposisi, Partai Aksi Demokrat.

"Ini jelas sesuatu yang kami prihatinkan, karena kita tidak tahu bentuk pesan apa yang sedang diawasi dan dilacak jejaknya dan kepada siapa pesan-pesan tadi diberikan."

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement